Ada Luka dan Bekas Sundutan Rokok, Kematian Balita di Ambarawa Diduga Akibat Dianiaya
Merdeka.com - Polres Semarang menetapkan dua tersangka terkait kematian balita FSS (3) dalam keadaan tubuh penuh luka di lingkungan Rejoso, Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil pemeriksaan autopsi dan keterangan saksi, ada dugaan balita meninggal akibat dianiaya ibu kandungnya Dewi dan kekasihnya Tofa.
"Kita sudah ada penetapan dua tersangka. Ada dugaan korban meninggal itu mengalami aniaya, sebab hasil autopsi menunjukan terdapat luka di bawah mata, leher bagian belakang, kepala benjol, dan di bagian perut serta tulang belakang FSS. Di bagian perut juga ada luka cubitan serta bekas sundutan rokok," kata Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Rifeld Constatine Baba saat dikonfirmasi, Senin (14/10).
Terkait pelaku, Rifeld enggan menjelaskan detail. Namun pihaknya sudah menemukan beberapa petunjuk untuk melakukan penangkapan.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
"Jadi soal tersangka, kita menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut, kita kroscek dengan saksi lain terutama keluarga. Keterangan lengkap menunggu Kapolres saja," ujarnya.
Sebelumya, balita FSS ditemukan meninggal penuh luka ditubuhnya pukul 23.00 WIB setelah sempat menjalani perawatan sejak Kamis (10/10). Dia selama sebulan belakangan ini tinggal bersama ibunya, Dewi dan pacarnya, Tofa di lingkungan Rejoso, Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Sebelumnya, Dewi tinggal bersama keluarga besarnya di RT 2/RW 5 Dusun Kesongo, Desa Lemahireng, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.
Nuridayah selaku adiknya Dewi mengatakan, kakaknya kenal dengan Tofa melalui media sosial Facebook. "Dia kenal dengan pacarnya itu lewat Facebook. Tapi bilangnya ke keluarga kenal di pabrik," ungkapnya.
Hubungan mereka baru berjalan sekitar dua bulan, dan sebulan ini tinggal serumah. Saat awal menjalani hubungan pacaran, keluarga sempat melarang. Alasannya, Tofa diketahui sebagai pemabuk dan Dewi belum resmi cerai dengan suaminya.
"Kakak saya itu belum resmi cerai dengan suaminya. Meski sudah menjalani sidang beberapa kali, tapi belum ada keputusan dari pengadilan," kata Nuridayah.
Saat mereka tinggal bersama, lanjutnya, dia melihat ada perubahan pada FSS. Balita yang sebelumnya riang, lincah, dan usil tersebut, terlihat tak seperti biasanya. "Ya saya lihat ada beberapa bekas luka. Bahkan saat di aplikasi Tik-tok, keponakan saya pernah didorong kepalanya hingga kena piring, padahal saat itu seperti mengantuk," kata Nuridayah.
Saat ditanyakan soal luka lebam, Dewi dan Tofa menyebut luka FSS karena terjatuh dari kamar mandi. Sementara luka di bagian tangan, saat FSS akan jatuh, ditarik dan menimbulkan bekas tangan.
"Bilangnya jatuh dari kamar mandi. Masa jatuh dari kamar mandi bisa tiga kali beruntun," ujar Nuridayah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaEmosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.
Baca SelengkapnyaBalita korban pemerkosaan yang diduga dilakukan ayah kandungnya di Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalami kekerasan fisik.
Baca SelengkapnyaPembunuhan dilakukan pelaku berinisial A yang kini sudah ditahan polisi.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnya