Ada PDP di Buleleng, Satu Bulan 10 Kali Tes Covid-19 Hasilnya Berubah-ubah
Merdeka.com - Gede Suyasa selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali, membenarkan, ada seorang warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang diisolasi di Rumah Sakit Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, dan hasil tes PCR-nya selalu berubah-ubah.
"Memang kemarin telah keluar swabnya. Terakhir setelah negatif jadi positif dan ini memang cukup membingungkan. Karena, ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Dari positif beberapa kali jadi negatif habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa, Minggu (19/4) kemarin, di Buleleng, Bali.
Mengenai hal itu pihaknya telah berkoordinasi dengan WHO atau Badan Kesehatan Dunia perwakilan Indonesia di Jakarta. Ia juga mengatakan, bahwa tes pada pasien itu telah dilakukan sekitar 10 kali, tetapi hasilnya selalu berubah-ubah dan tes terakhir dilakukan pada Sabtu (19/4) kemarin, lalu kembali menunjukkan hasil positif.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
-
Apa yang diuji ulang oleh ilmuwan? Meskipun telah digunakan selama lebih dari satu abad, penelitian mengenai teori ini terus dilakukan. Baru-baru ini, hasil pengujian menunjukkan bahwa teori relativitas Einstein kembali terbukti akurat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mungkin mengalami hasil positif palsu? Jika seseorang melakukan tes kehamilan dalam beberapa hari setelah menerima suntikan hCG, hasilnya mungkin menunjukkan positif palsu.
"Kemarin sudah ada komunikasi antara Kadinkes tim kesehatan kita dengan petugas WHO di Jakarta. Jadi sudah disampaikan apa yang menyebabkan ini terjadi semua. Jadi kita, tidak bisa menentukan apa penyebabnya karena yang kita pakai acuan adalah hasil laboratorium," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, saat ini melalui Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, telah melaporkannya ke WHO yang ada di Jakarta. Hal itu, dilakukan agar dianalisa dan diketahui penyebabnya.
"Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telpon dari Kementerian di Jakarta dengan Kadinkes langsung. Iya mudah-mudahan, ada satu penanganan khusus terkait dengan pasien ini. Karena mengingat sudah lebih dari 30 hari dan mengalami hasil laboratorium yang berubah-ubah," jelasnya.
"Jadi saya tidak punya data untuk beberapa kalinya (dites). Jadi mungkin sudah 10 kali melakukan itu. Tetapi, negatifnya tidak pernah beruntun, ada dua kali negatif tapi tidak beruntun oleh karena tidak beruntun tidak bisa dianggap sudah sehat sehingga tetap masih diisolasi," ujar Suyasa.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaHasil tes kesehatan itu akan diserahkan oleh pihaknya ke KPU DKI Jakarta pada sore hari.
Baca Selengkapnya