Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada polisi jujur Miran, suporter Malang tak berani bikin rusuh

Ada polisi jujur Miran, suporter Malang tak berani bikin rusuh Mayor polisi Miran. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Selain bertugas sebagai polisi yang mengatur lalu lintas di jalan raya, Miran juga sering diminta untuk ikut mengamankan pertandingan sepakbola di Malang.

Bagi warga Malang, generasi 90-an, pasti banyak yang kenal dengan sosok polisi keras dan tegas ini. Muhammad Miran, begitu nama lengkapnya, adalah sosok polisi yang disegani oleh bawahannya di jajaran dinas kepolisian kota Malang serta ditakuti di jalan raya khususnya oleh para sopir angkutan umum dan tukang becak.

Tidak hanya sebagai polisi yang bertugas mengatur jalan raya, Miran juga sering diminta untuk menertibkan sekaligus menjaga keamanan pertandingan sepakbola di Malang.

Orang lain juga bertanya?

Sekitar tahun 90-an, klub sepakbola Malang, Arema dan Persema, sebelum dibangunnya stadion Kanjuruhan, menggunakan satu stadion saja untuk melakoni laga home yaitu di Stadion Gajayana.

Untuk laga home ini, khususnya pertandingan Arema, pihak kepolisian selalu mengirimkan jumlah personil yang lebih dibandingkan ketika Persema menjadi tuan rumah.

Ini karena jumlah penonton pertandingan Arema selalu membludak dan sangat ramai diminati dibandingkan dengan pertandingan Persema.

Setiap kali ada pertandingan Arema, Miran juga selalu menjadi salah satu pengaman jalannya pertandingan. Di tahun tersebut, atmosfir kompetisi Galatama atau awal dibentuknya Liga Indonesia, nama kompetisi sepakbola Indonesia pada tahun 90an, selalu identik dengan yang namanya suporter rusuh, walaupun masih saja sama seperti sekarang.

Menurut salah satu Aremania yang ikut merasakan era tersebut, Miran adalah salah satu komandan polisi di lapangan ketika pertandingan Arema atau Persema berlangsung.

"Ketika ada pertandingan Arema atau Persema, tidak ada suporter yang berani bikin rusuh karena ada Miran," ungkap Eko, salah seorang Aremania kepada merdeka.com, Rabu (3/04).

Eko juga menuturkan bahwa secara fisik, Miran tidak memiliki tubuh yang tinggi besar. Namun, dia mempunyai keberanian menertibkan puluhan bahkan ratusan suporter yang menyemut di salah satu pintu masuk ke Stadion Gajayana.

Eko juga menuturkan bahwa pernah ada satu kejadian, sekitar tahun 95-an atau awal digulirkannya Ligina 1 atau 2, kala itu Arema menjamu Persipura di Gajayana. Terjadi perkelahian antara seorang suporter dari Arema dan Persipura.

Perkelahian bermula dari saling adu ejek antarsuporter yang mana pendukung tim Arema sebagai tuan rumah, nama Aremania belum digunakan seperti sekarang, merasa tersinggung dan marah ketika ada rekan mereka terluka di kepala karena dipukul oleh suporter tamu.

Kala itu, banyak juga pendukung dari tim Mutiara Hitam tersebut yang ternyata membawa senjata berupa pentungan yang disembunyikan di balik baju mereka. Dikarenakan suasana menjadi tidak kondusif, Miran dengan ketegasannya menggelandang kedua orang yang paling terlihat dan terlibat adu pukul tersebut keluar stadion.

"Miran tidak pandang bulu, tidak peduli orang Malang atau pendukung tim lain, kalau salah ya salah," jelas Eko.

Tidak hanya di dalam atau sekitar stadion Gajayana saja, Miran juga menuturkan kepada merdeka.com, dia tidak segan-segan mengambil tindakan keras apabila ada konvoi suporter yang bertindak ngawur, brutal, dan anarkis.

Pada tahun-tahun tersebut, aksi sweeping terhadap mobil dengan plat L sering terjadi. Apabila sebelum atau setelah pertandingan tersebut ada kendaraan dengan plat L melintas, pasti akan menjadi bulan-bulanan suporter.

"Tidak peduli, kalau memang perlu ditindak ya harus ditindak supaya kondisi kota Malang tetap kondusif," jelas Miran.

Sampai sekarang, Miran adalah polisi legendaris di Malang. Namanya tak pernah habis dibicarakan.

Beredar video polisi mengajak damai bule Belanda di Bali

Baca juga:

Polisi Miran tegur dulu baru tilang, kalau bandel gembosi ban

Polisi Miran: Saya nggak pernah dan nggak mau minta uang!

Kisah kehebatan polisi Miran bikin takut wali kota Malang

Bripka Made cinta 'damai', Aiptu Jailani pantang damai

5 Cerita kejujuran polisi Aiptu Jailani

(mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersepeda Malang-Jakarta Tuntut Keadilan, Ini Potret Pak Midun saat Memasuki Area Jateng
Bersepeda Malang-Jakarta Tuntut Keadilan, Ini Potret Pak Midun saat Memasuki Area Jateng

Pak Midun mendapat sambutan hangat dari kelompok suporter

Baca Selengkapnya
Baru Keluar Penjara, Ini  Sisi Lain Rendra Kresna Mantan Bupati Malang yang Jadi Sorotan
Baru Keluar Penjara, Ini Sisi Lain Rendra Kresna Mantan Bupati Malang yang Jadi Sorotan

Namanya juga banyak dibicarakan saat terjadi konflik antara PSSI dan LSI

Baca Selengkapnya
Pemuda Bak Model Ini Jadi Kapolsek di Usia 23 Tahun, Kini Jadi Perwira Tinggi yang Dikenal Sederhana
Pemuda Bak Model Ini Jadi Kapolsek di Usia 23 Tahun, Kini Jadi Perwira Tinggi yang Dikenal Sederhana

Menjadi perwira tinggi, pria ini dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Meneladani M Jasin Pahlawan Polri, Berani Melawan Jepang dengan Membentuk Polisi Indonesia
Meneladani M Jasin Pahlawan Polri, Berani Melawan Jepang dengan Membentuk Polisi Indonesia

Hari Juang Polri yang jatuh pada 21 Agustus tidak bisa dilepaskan dari sosok M Jasin.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum

Aiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Periksa Aiman Witjaksono Hari Ini, Buntut Tudingan Aparat Tidak Netral saat Pemilu
Polda Metro Periksa Aiman Witjaksono Hari Ini, Buntut Tudingan Aparat Tidak Netral saat Pemilu

Polisi menjadwalkan pemeriksaan Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Aiman Witjaksono Selasa (5/12), atas pernyataan bahwa aparat tidak netral.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Klaim Masih Sebagai Wartawan Saat Tuding Polisi Tak Netral di Pemilu 2024
Aiman Witjaksono Klaim Masih Sebagai Wartawan Saat Tuding Polisi Tak Netral di Pemilu 2024

Alasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas

Saat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Monumen Jenderal Hoegeng
Pj Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Monumen Jenderal Hoegeng

Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan olah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal TNI Laksamana Yudo Margono.

Baca Selengkapnya