Ada warga Kupang sudah dua tahun tinggal di gubuk bekas kandang Babi
Merdeka.com - Adolfina Naonin (39), sejak 2014 tinggal di sebuah gubuk. Luasnya 25 x 50 meter. Gubuk ini awalnya sebuah kandang Babi yang dibuat menjadi tempat tinggalnya.
Bupati Kupang Ayub Titu Eki mengunjungi Adolfina di desa Oebesi, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ayub menuturkan Adolfina tinggal di bekas kandang babi karena kemauan sendiri.
Dia mengaku. "Tetapi yang bersangkutan menolak," kata Bupati Ayub seperti dilansir Antara, Selasa (15/3).
-
Kenapa Okie Agustina harus pindah dari rumahnya? Namun sayangnya, dalam beberapa tahun mendatang, kediaman ini akan segera ditinggalkan.
-
Kenapa Gilang memilih tinggal di rumah ini? Setelah berhenti syuting, Gilang memilih untuk tetap tinggal di rumah ini.
-
Kenapa Mpok Alpa ingin mengontrak rumah? Mpok Alpa ingin menyewa karena sedang hamil anak kembarnya, merasa risiko tinggi menempati kamar di lantai tiga rumahnya.
-
Kenapa Pak Sunandar tinggal di gubuk? 'Enak lah cocok di sini,' kata Pak Sunandar saat ditanya alasan tinggal di gubuk itu oleh pemilik kanal YouTube Hardi ArtVenture.
-
Siapa yang tinggal di kolong rumah? 'Biasanya suara itu terdengar larut malam, dan kami mengira itu hanya hewan yang berada di kolong rumah,' ungkap Ricardo Silva, menantu pemilik rumah tersebut. 'Suara-suara itu mirip ketukan, seperti saat istri saya berjalan, dan terdengar seperti suara balasan dari bawah rumah, sehingga dia berkata, 'kamu tahu ada yang salah'.'
-
Kenapa Unang harus tinggal di gudang? Dikarenakan tidak memiliki cukup uang, Unang mengontrak sebuah gudang sebagai tempat tinggal bagi dirinya, istri, dan anak-anaknya. Di tengah upayanya untuk bangkit dari keterpurukan, sang istri akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya.
Adolfina tinggal di gubuk bekas kandang babi bukan karena faktor ekonomi. Ayub yakin Adolfina mampu membangun rumah. Tapi dia memilih tinggal di gubuk karena sengketa tanah dengan pihak keluarga.
"Ini masalah ego dari masing-masing pihak," tutur Ayub.
Ayub mencoba memediasi keluarga yang bersengketa sehingga tidak menimbulkan masalah yang berujung pada tindak pidana. Hasil mediasi tidak membuahkan jalan keluar kekeluargaan. Ayub mempersilakan masalah ini dilanjutkan ke ranah hukum.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ansori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaPria ini tinggal di gubuk yang terletak di tengah kebun jati milik seorang warga bersama anaknya.
Baca SelengkapnyaDulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaAda seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.
Baca SelengkapnyaBocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaTidak memiliki lahan untuk bertani, keluarga Anis memberanikan diri untuk transmigrasi ke Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaSebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda bernama Jatnika memiliki tempat tinggal yang unik yaitu di gua yang ada di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaKisah Vina tinggal di gubuk jauh di tengah hutan bersama kedua orang tuanya.
Baca Selengkapnya