Ade Armando beberkan survei SMRC sikap masyarakat Indonesia soal LGBT
Merdeka.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei untuk menggali sikap masyarakat tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Indonesia. Hasilnya, sekitar 57,7 persen masyarakat menilai kalangan LGBT punya hak hidup di Indonesia.
"Dalam penelitian kami pada Maret 2016, mayoritas warga menganggap LGBT sekitar 57,7 persen punya hak hidup di Indonesia. Dan sekitar 41,1 persen menilai LGBT tidak punya hak hidup di Indonesia," kata Direktur Media SMRC, Ade Armado di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
Selanjutnya, sekitar 50 persen warga yang mengetahui LGBT menilai seharusnya pemerintah wajib melindungi. Dan sekitar 48,8 persen warga menilai bahwa tidak perlu kaum LGBT dilindungi pemerintah.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Bagaimana cara memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
"Sekitar 50 persen warga yang tahu LGBT berpendapat bahwa pemerintah wajib melindungi LGBT sebagai warga negara seperti halnya warga negara yang lain," tambah Ade yang juga dosen Universitas Indonesia.
Banyak masyarakat juga merasa sangat terancam dengan kehadiran LGBT di lingkungan mereka.
"Terlihat sekitar 41,4 persen masyarakat merasa sangat terancam dan 9,4 persen tidak terancam dengan adanya LGBT," kata Ade.
Walaupun terlihat bahwa masyarakat merasa terancam. Tetapi publik juga tidak mendiskriminasi LGBT. Menurut Ade sekitar 57,7 persen warga beranggapan LGBT berhak hidup di Indonesia.
Kemudian, sekitar 45 persen warga menyatakan bersedia menerima jika ada LGBT dalam keluarga mereka. Namun jumlah yang tidak bisa menerima lebih banyak.
"Jumlah yang tidak bisa menerima dalam keluarganya terdapat 53,3 persen," ungkap Ade.
Survei soal penilaian publik nasional tentang LGBT di Indonesia dilakukan tiga kali yaitu 22-30 Maret 2016, 3-10 September 2017, dan 7-13 Desember 2017. Dengan jumlah sample sebanyak 1220 responden pasa masing-masing survei. Sementara, survei ini memiliki Magin of error tiap survei rata-rata +/- 3,2% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, hasil survei tersebut merupakan sesuatu yang positif jika berkaca dari perolehan suara di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSudirman mengatakan, perasaannya campur aduk terhadap hasil survei itu.
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaBasis dukungan Prabowo di kalangan Ormas terbilang kuat.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil survei ini dipresentasikan Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV yang disiarkan pada Sabtu (16/11/2024).
Baca SelengkapnyaUntuk Bacapres Ganjar pranowo, dia paling tinggi dikenal oleh warga Muhammadiyah.
Baca Selengkapnya