Adi Saputra di Mata Sang Pacar: Dia Baik Enggak Pernah Marah dan Kasar

Merdeka.com - Kekasih Adi Saputra, Yuni Astuti (17) sempat dibawa ke kantor polisi setelah tindakan sang pacar merusak motor karena tilang. Namun Yuni hanya dimintai keterangan.

Saat ditemui di kontrakannya di kawasan Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, Yuni meladeni awak media. Namu wanita berambut panjang itu tak mau banyak bicara. Yuni bersama Adi saat perusakan terjadi.

Yuni mengaku sudah berhubungan dekat dengan pedagang kopi itu sejak setahun terakhir. Selama menjalin asmara, dia mengaku tak pernah mendapat perlakuan kasar dari pemuda 21 tahun itu.

"Saya tahu dia orangnya baik, enggak pernah marah, enggak kasar. Kemarin baru pertama kelihatan marah, sebelum-sebelumnya dia enggak pernah saya melihat marah, malah lebih banyak diam," ucap Yuni di rumah kontrakan orang tua Adi Saputra, di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong.

Yuni juga menilai pacarnya itu pria yang sayang sekali pada keluarga. Setiap mengantongi Rp 50.000 sebagai upah dagang kopi, sebisa mungkin dibagikan untuk keluarga.

"Dia itu baik, sayang sama orang tuanya dan bertanggungjawab menafkahi ibu dan bapaknya yang sudah tua. Uang itu dia gunakan untuk membantu kehidupan orang tuanya. Biaya makan, sewa kontrakan, dia (Adi) dan adiknya (Aldi) yang banyak mengurusi orangtuanya," terang Yuni.

Yuni mengaku sedih setelah Adi yang menjadi tulang punggung keluarga kini ditahan kepolisian.

"Kami juga bingung Adi ditahan, kasihan saja keluarganya, sementara orangtua memang hanya bergantung sama Adi dan adiknya. Karena cuma dia berdua yang masih lajang, yang lainnya sudah berkeluarga," terang Yuni.

Rumah kontrakan itu milik orangtua Adi Saputra. Pengakuan adiknya juga mengamini ucapan Yuni.

"Abang itu baik, saya sebagai adiknya juga enggak pernah lihat dia marah seperti itu. Kami adik-kakak juga enggak pernah berantam," kata Aldi.

Dia mengaku heran saat mengetahui perangi kakaknya merusak motor saat ditilang karena tak pakai helm dan lawan arus. Bahkan saat video merekam kejadian itu beredar, dia sempat tak percaya.

"Beneran, saya enggak percaya itu kakak saya, awal tahukan juga dari media sosial. Pas saya lihat juga kok kenapa sampai dia begitu, aneh juga," katanya membeberkan.

Akibat perbuatannya, Adi Saputra kini meringkuk di jeruji besi. Dia dikenai pasal berlapis terkait pemalsuan dokumen, penggelapan dan penadahan sepeda motor, sampai pelanggaran lalu lintas.