Adik Yusril dihujat gara-gara serang Ahok pakai isu rasis
Merdeka.com - Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra menyebut kepemimpinan Ahok arogan. Adik kandung bakal Cagub DKI Yusril Ihza Mahendra itu juga menyerang Ahok dengan isu rasis.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah mengadu pada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas pernyataan berbau SARA yang dilakukan oleh adik kandung pesaingnya di Pilgub DKI 2017 ini. Dia menyebut pernyataan Yusron tidak sama sekali mencerminkan ciri orang Indonesia.
"Ada yang ngetwit nakutin, kasihan lho, turunan China miskin, nanti dibantai gara-gara Ahok. Itu kurang ajar, namanya rasis. Itu Dubes Jepang adiknya Yusril ngomong pakai nasihat. Ini negara bahaya," kata Ahok di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dibicarakan Menteri Basuki di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya: 'Terus kadang kala ada beberapa dari pemerintah yang mengatakan ya untuk yang mampu itu untuk subsidi untuk yang tidak mampu. Mohon maaf pak, subsidi itu kewajibannya negara bukan sesama warga negara memberi subsidi. Kalau sesama warga negara itu namanya gotong royong dan alangkah malunya negara yang tidak mampu hadir untuk menjawab tantangan yang masyarakat hadapi,' tanya Irine.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
Anggota Komisi III Ruhut Sitompul meminta Presiden Jokowi mencopot Yusron. Menurut dia, kicauan Yusron di Twitter sangat memalukan dan tidak pantas keluar dari mulut seorang dubes seperti Yusron.
"Presiden Jokowi segera menarik ulang dari tempat tugasnya di Jepang. Karena pernyataannya sangat memalukan bangsa Indonesia dan melanggar HAM dan ideologi Pancasila," kata Ruhut ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (31/3).
Tak hanya meminta Yusron copot, politisi Demokrat ini menyebut adik kandung Yusril Ihza Mahendra itu sangat memalukan.
"Kau (Yusron) tidak malu sebagai Duta Besar Indonesia di Jepang. Pernyataan kau yang berbau rasis. Kalau di Jepang orang seperti kau lebih baik harakiri pakai samurai. Karena tidak pantas kau sebagai duta besar kita untuk Jepang," tegasnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir juga meminta seluruh Duta Besar Indonesia fokus menjalankan tugas diplomatik. "Yang kita harapkan agar semua perwakilan dalam menjalankan tugasnya di luar negeri fokus untuk menjalankan tugas-tugas diplomatik yang telah diberikan oleh pemerintah," kata Nasir di Kemenlu, Jakarta, Kamis (31/3).
Nasir mengatakan Kemenlu belum berkomunikasi dengan Yusron terkait cuitan adik Yusril itu.
"Secara reguler Kemenlu menyampaikan kepada seluruh perwakilan RI, dubes, konsul terkait kebijakan RI kita selalu ingatkan kepada kepala perwakilan untuk fokus pada tugas-tugasnya. Mereka seharusnya fokus kepada isu-isu yang telah diberikan oleh pemerintah di posnya tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menantang Ahok untuk membuktikan di mana unsur rasis yang dilontarkan Yusron. Justru, tegas Fadli, Ahok lah yang kerap kali melontarkan cacian-cacian terhadap orang lain bahkan kepada warganya.
"Ahok juga suka berkata rasial, bahkan mengeluarkan kata cacian," Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (31/3).
Politisi Gerindra itu berpendapat, apa yang ditulis Yusron adalah hal yang wajar. Dia era demokrasi, seseorang bebas mengeluarkan pendapatnya.
"Saya melihat kalau kapasitasnya sebagai pribadi, beliau juga pengamat politik, saya kira bebas-bebas saja orang berpendapat," kata Fadli.
Seperti diketahui, kemarin, Yusron memberikan penilaiannya terhadap gaya kepemimpinan Ahok di akun Twitter-nya, @YusronIhza_Mhd. Dia berkicau, gaya Ahok arogan dan dapat menimbulkan kerusuhan atau kesenjangan sosial di kalangan masyarakat kecil dan etnis Tionghoa.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca Selengkapnya