Adu jotos saat rapat DPR, Mustofa terancam dipecat

Merdeka.com - Anggota Komisi VII DPR Mustofa Assegaf terancam dipecat dari parlemen karena memukul Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi saat rapat di DPR. Apalagi aksi premannya itu membuat Mulyadi mengalami lebam di wajah.

Selain itu, Mustofa dinilai sudah melanggar kode etik anggota dewan serta melanggar tata tertib karena bertanya ke Menteri ESDM melebihi waktu yang sudah ditetapkan.

"Sanksinya mulai dari teguran hingga pemecatan," kata Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat saat dihubungi, Kamis (9/4).

Surahman mengatakan sebagai wakil rakyat, dia patutnya memberikan contoh baik ke masyarakat. Oleh karena itu, terhadap sanksi ini pun dia harus menghormati kode etik dewan yang berlaku.

"Ada tiga hal penting yang tidak boleh dilanggar oleh anggota DPR. Pertama tidak boleh melanggar UU yang dibuat. Kedua, tidak melanggar kode etik dewan, dan yang terakhir berkomitmen kepada rakyat," ucapnya.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menjelaskan peristiwa terjadi saat Mulyadi mengingatkan agar Mustofa tidak interupsi terlalu lama saat rapat dengan Kementerian ESDM di Komisi VII DPR. Namun ternyata, Mustofa tidak terima dengan peringatan Mulyadi itu.

Didik melanjutkan, kemudian Mulyadi izin meninggalkan rapat untuk ke kamar kecil. Tak terima dengan teguran itu, Mustofa kembali berdebat usai ke kamar kecil.

"Yang saya dengar beliau ingatkan PPP gunakan hak bicara terlalu lama, diingatkan, lalu terjadi debat kemudian Pak Mul ke kamar mandi. Sepulang itu ternyata masih ada dialog dia ingatkan langgar tatib karena hanya diberi waktu 3 menit," kata Didik saat dihubungi, Kamis (9/4).

Dalam perdebatan itulah, kata Didik, terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh Mustofa kepada Mulyadi. "Tiba-tiba bogem melayang. Debat dialog keras sudah biasa. Pak Mul tidak siap, ini bukan berantem," terang dia.