Adu mulut Ahok vs DPRD, siapa yang tak punya etika?
Merdeka.com - Rapat mediasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri membahas APBD DKI 2015 antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan DPRD berakhir buntu. Mediasi tersebut bermula dari temuan Ahok terkait adanya dugaan dana siluman APBD DKI Jakarta.
Mediasi berakhir ricuh. Ahok memarahi Wali Kota Jakarta Barat Annas Effendi dan disambut makian oleh anggota DPRD. Yang kurang elok, kata-kata ala kebun binatang juga terdengar hingga ke luar ruang sidang.
Menurut Pengajar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, mediasi yang dilakukan oleh Kemendagri itu gagal. Emrus menilai baik pihak pendamai maupun Ahok dan DPRD tidak mempunyai itikad baik dalam membahas persoalan tersebut.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
"Saya menyatakan pertemuan segitiga itu telah gagal. Kegagalan itu ada di tangan Kemendagri karena peran mediasinya tidak dilakukan secara baik atau profesional alias ricuh," kata Emrus saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (6/4).
Selain Kemendagri yang dinilai gagal, dalam mediasi tersebut Emrus juga melihat dari Ahok tidak ada keinginan baik terhadap DPRD dalam membahas kasus dugaan dana siluman. Dia menyesalkan sikap ditunjukkan Ahok yang lebih menonjolkan egois seorang pemimpin.
"Dari aspek Ahok juga tidak nampak niat baiknya menyelesaikan kisruh ini. Kenapa dia ngotot dengan prinsip yang dia pegang. Padahal kan tidak selamanya pandangan kita benar. Saya melihat Ahok menunjukkan sikap egoisnya," ujarnya.
Selayaknya, lanjut Emrus, sebagai seorang kepala daerah Ahok harusnya tak menunjukkan emosi dalam rapat tersebut. Dengan sikap seperti itu Ahok menampilkan sosok pemimpin yang tak merangkul lingkungan kerjanya.
"Pemimpin yang baik tidaklah menunjukkan temperamennya ketika disebut seperti itu (anjing). Pemimpin yang baik itu bukan berarti tidak marah tetapi betindak tegas dalam suatu tekanan namun tetap ramah," katanya.
Sikap yang ditunjukkan para politikus Kebon Sirih juga tak luput dari sorotannya. Kendati mendapat dorongan dari partai politik, tidak sepatutnya pula DPRD menunjukkan ego masing-masing dalam rapat tersebut.
Emrus melanjutkan, dengan cara Kemdagri yang dianggapnya kurang mempersiapkan cara mediasi serta sikap yang ditunjukkan Ahok dan DPRD, upaya damai untuk mencari pokok persoalan kisruh tersebut akan sia-sia. Menurut Emrus, dengan mediasi yang seperti itu maka rakyatlah yang tetap menjadi korban.
"Saya melihat kedepan sangat sulit melakukan mediasi seperti itu. Cara mediasi kurang baik, Ahok juga kurang baik terus DPRD juga seperti itu. Terus terang rakyat yang menjadi korban karena anggaran kan jadi tidak keluar," tandasnya.
Baca juga:4 cara nyeleneh Australia rayu Indonesia ampuni Bali Nine 8 Terasering alami ini jauh lebih indah daripada buatan manusia 10 Negara ini paling keras memperjuangkan hak-hak perempuan Wow, 'Induk' Indosat punya 100 juta pelanggan Poros Jakarta-Moskow, ini 5 bukti Rusia ingin jadi sahabat RI
5 Film Terkutuk Yang Menewaskan Pemain-Pemainnya, Berani Nonton?Jangan lewatkan:Tajamnya lidah Haji Lulung memaki dan mengancam Ahok Mulai tahun ini muslim New York bisa libur Idul Fitri dan Idul Adha Mulai 1 April 2015, tarif listrik rumah tangga naik Fakta mengerikan kenapa bayi dalam gendongan pengemis selalu tidurIni momen panas saat mediasi dengan DPRD hingga Ahok dimaki 'anjing'
Maling Nekat, Gondol Sepeda Motor di Tengah Keramaian! (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MK putuskan tolak seluruh gugatan yang diajukan pihak pemohon, namun ada 3 hakim MK yang nyatakan beda pendapat terkait putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaGugatan ini dilayangkan Almas karena tak ada ucapan terima kasih dari Gibran usai gugatannya soal batasan usia capres dikabulkan MK.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat tak sepaham dengan apa yang disampaikan ahli tersebut
Baca SelengkapnyaHal ini terjadi dalam sidang perselisihan hasil pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (3/4).
Baca SelengkapnyaDasco menilai argumen amicus curiae Megawati sudah lebih dahulu disampaikan oleh kubu 03
Baca SelengkapnyaMK: Kegiatan Gus Miftah Bagi-Bagi Uang di Pemekasan Bukan Kampanye
Baca SelengkapnyaMajelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menggelar sidang putusan dugaan pelanggaran etik oleh hakim konstitusi, Kamis, 28 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSaksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.
Baca SelengkapnyaHakim konstitusi Arief Hidayat menyampaikan pendapat berbeda atau dissenting opinion dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, Indonesia merupakan negara yang besar, sehingga perlu kolaborasi bersama dalam lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Alamsyah Hanafiah saat bersaksi terkait laporan dugaan pelanggaran etik Anwar Usman Cs.
Baca Selengkapnya