AFP nekat bacok guru karena baju olahraga dan jadwal UTS ditahan
Merdeka.com - Petugas Polresta Tangerang melakukan penyelidikan kasus AFP, murid SMK Darussalam, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang yang membacok dua ibu gurunya pada Rabu (7/10). Fakta baru, AFP kesal lantaran tidak diberi baju olahraga dan jadwal ujian.
"Menurut pengakuan tersangka dalam keterangan BAP-nya, dia kesal terhadap korban Muryanah karena tersangka meminta baju olahraga dan jadwal UTS namun tidak diberikan padahal sudah dibayar lunas," terang Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arman saat menyampaikan perkembangan kasus tersebut, Kamis (8/10).
Ditanya soal hubungan antar keduanya, dia mengatakan, hubungan keduanya selama ini tidak ada yang aneh.
-
Apa yang membuat AMPG menyesali insiden kericuhan? Ilham mengaku heran ada sekelompok orang yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG). Menurut Ilham, GMPG tidak dikenal dalam Partai Golkar. Ilham mengaku baru pertama kali mendengar ada GMPG. “GMPG ini tidak dikenal dalam Partai Golkar. Saya baru pertama kali mendengar ada GMPG. Harusnya tidak boleh menggunakan nama Partai Golkar,“ tutur Ilham dalam keterangan, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Kenapa Angger Dimas marah? Angger Dimas menyatakan bahwa ia merasa sangat marah atas tindakan Yudha Arfandi yang diduga telah menenggelamkan Dante di kolam renang.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa karyawan menangis? Menangis Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
"Tak ada sama sekali hubungan khusus. Saat ini kesulitan kita juga korban masih kritis, belum bisa diperiksa sama sekali," ujar Kasat.
Untuk diketahui, AFP nekat melakukan percobaan pembunuhan kepada dua gurunya lantaran merasa dirinya paling sering dimarahi.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (7/10) sekira pukul 00.45 WIB di Rumah Yayasan Darussalam, Jalan Samirun Kampung Bubulak RT 01 RW 03 Mekarbakti, Panongan, Kabupaten Tangerang.
"Jadi penyebabnya memang benar seperti itu, sudah tiga kali minta jadwal UTS sama baju olahraga tidak dikasih, alasannya apa? kita belum tahu alasan Muryanah," jelas IPTU Wawan Purnama, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Tangerang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaSetelah buron lima hari, AP (45), pelaku ketapel guru di Bengkulu akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi ketika taruna Akpol pulang dari berobat, melebihi ketentuan istirahat malam
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP marah-marah kepada guru saat ditanya gurunya tentang tugas yang seharusnya ia kerjakan.
Baca SelengkapnyaAkbar terancam membayar denda sebesar Rp50 juta lantaran laporan orang tua siswa.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca Selengkapnya