Agar sejarah tak kabur, Keluarga besar minta penulisan KS Tubun diubah
Merdeka.com - Keluarga besar Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun protes. Mereka menginginkan pemerintah meralat nama satu-satunya perwira polisi yang gugur di peristiwa G30S/PKI tahun 1965 silam.
Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun biasa dikenal KS Tubun. Salah satu perwakilan keluarga, Jack mengatakan singkatan nama tersebut adalah salah kaprah. Penulisan Sadsuitubun yang benar tidak dipisah.
"Kami meminta untuk diubah namanya karna merupakan satu-satunya pahlawan dari kepolisian yang tertembak pada saat peristiwa G30s/pki saat sedang bertugas," ujar Jack ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (1/10).
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa yang memimpin pasukan G30S/PKI? Saat Soepardjo menanyakan bagaimana antisipasi jika kekuatan Angkatan Darat menyerang balik, Sjam yang mengendalikan operasi ini pun tidak punya jawaban.
-
Dimana kejadian tokoh PKI kebal peluru itu terjadi? Komandan Batalyon Kala Hitam Mayor Kemal Idris dan seorang perwira peninjau dari Australia melihat langsung ada tokoh PKI tak mempan ditembak.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun merupakan satu-satunya polisi yang tewas ditembak PKI dalam peristiwa G30S/PKI pada saat bertugas dikediaman Dr. J Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jendral Ahmad Yani.
"Rata-rata di pulau-pulau di luar maluku namanya KS Tubun. Bagi kita itu bagian dari pengkaburan sejarah. Artinya kami dari keluarga sebagai orang maluku engan nama yang seperti itu (KS Tubun) orang jadi kabur (buram). Nama kan itu identitas," tegas Jack.
Mereka sangat berharap untuk perubahan nama jalan KS Tubun yang selama ini telah salah. Mereka tak mempermasalahkan jika nama Karel disingkat menjadi K, namun yang menjadi permasalahan adalah nama Sadsuitubun yang dipisah menjadi S Tubun.
"Kita pingin itu diluruskanlah itu si intinya pointnya. Kalau Karel disingkat menjadi K tidak masalah tapi kalau Sadsuidtubun dipisah menjadi S Tubun itu yang menjadi masalah karna itu merupakan nama marga.
Mereka mempermasalahkan banyaknya baik nama jalan ataupun nama gedung yang menggunakan nama Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun salah penulisannya.
"Menurut kita kan banyak. Contoh kayak nama jalan banyak di Palmerah nama jalannya KS Tubun. Ini simpang siur sejarah harusnya Sadsuitubun huruf S nya digabung menjadi Sadsuitubun bukan KS Tubun," terangnya.
Harapan mereka terhadap pemerintah dan pihak terkait atas kelirunya nama penulisa jalan yang menggunakan nama Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun untuk segera diperbaiki
"Intinya pemerintahlah ke pihak-pihak terkait. Karna rata2 di jalan namanya KS Tubun harusnya K Sadsuitubun. Jadi supaya orang ga salah kalau ini merupakan salah satu pahlawan yang berasal dari kepulauan Kei."
Makam Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun sendiri berada disamping makam DI Pandjaitan yang berada di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Selain Jack, nampak hadir sejumlah keluarga dari korban peristiwa G30S/PKI. Diantaranya, keluarga Jendral Ahmad Yani, keluarga Letjen Suprapto dan keluarga Mayjen DI Pandjaitan. Mereka datang untuk tabur bunga dan mengirimkan doa.
Tak banyak kalimat yang diucapkan. Mereka hanya mengatakan usai mengikuti upacara di Tugu Proklamasi Lubang Buaya, Jakarta Pusat.
"Abis dari lubang buaya tadi upacara trus nyekar ke sini," ucap salah seorang keluarga.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkat jasa-jasanya semasa hidup, nama KS Tubun diabadikan sebagai nama kapal perang hingga jalan.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi pertama di Indonesia yang dinobatkan jadi pahlawan revolusi.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca SelengkapnyaJenderal Ahmad Yani tewas di rumahnya akibat rentetan tembakan pasukan Cakra Birawa pada G30S. Intip potret terkini rumahnya.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian tersebut, telah membuat satu pimpinan KKB di Papua, Abubakar Kogoya tewas.
Baca SelengkapnyaAidit dicap orang paling bertanggung jawab dalam G30S/PKI. Umurnya tak panjang.
Baca SelengkapnyaAgen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca Selengkapnya