Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agar tak ada lagi dendam konflik, Polda Papua undang tokoh Kei

Agar tak ada lagi dendam konflik, Polda Papua undang tokoh Kei Ilustrasi bentrokan. ©REUTERS/Samrang Pring

Merdeka.com - Kepolisian Resor Mimika, Papua, dalam waktu dekat akan mengundang lagi para tokoh masyarakat Suku Kei di wilayah itu untuk menyelesaikan konflik antara warga Kampung Holai-Holat dengan warga Kampung Bombai.

Kapolres Mimika, AKBP Jermias Rontini, kepada Antara di Timika, mengatakan akan mengundang para tokoh masyarakat dari kampung-kampung yang ada di Pulai Kei Besar. Sebab, sebagian besar warga Kei yang berdomisili di Timika saat ini berasal dari Pulau Kei besar, termasuk warga Holai-Holat yang terlibat konflik dengan warga Bombai.

"Kita akan undang lagi tokoh-tokoh dari kampung-kampung yang berada di Kei Besar. Mudah-mudahan dengan langkah-langkah yang kita ambil tersebut bisa segera mengakhiri pertikaian panjang antara orang Kei dari Kampung Holai-Holat dengan orang Kei dari Kampung Bombai," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

AKBP Rontini belum bisa memastikan waktu pertemuan para tokoh masyarakat Pulau Kei Besar tersebut. Namun, ia menegaskan hal itu akan dilakukan sesegera mungkin dalam waktu beberapa hari ke depan.

Sebelumnya pada Jumat (14/2), Polres Mimika telah mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat Kei di Timika baik dari Pulau Kei Kecil maupun Kei Besar untuk duduk bersama menyelesaikan konflik antara warga Holai-Holat dengan warga Bombai.

Konflik warga Kei tersebut kembali pecah dipicu oleh terbunuhnya Ketua Kerukunan Bombai di Timika, Petrus Fautngilyanan. Dia tewas dibantai di halaman rumahnya di Gang Dat, Jalan Pattimura, Sempan Timika oleh sekelompok orang pada Minggu (9/2) malam.

Peristiwa itu memicu bentrok terbuka warga kedua kelompok di sejumlah lokasi permukiman warga Kei di Timika seperti di Gang Konro Jalan Yos Sudarso Sempan, Jalan Cenderawasih, kompleks Kebon Siri, Bambu Kuning dan kompleks Wowor Jalan C Heatubun, Kwamki Baru.

Massa kedua kelompok saling berhadap-hadapan dengan senjata tajam berupa parang, tombak dan panah di jalan raya mengakibatkan puluhan orang terluka.

Satu korban terluka terkena anak panah saat bentrok terbuka kedua kelompok bernama Feransius Rahayaan (30), akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika pada Sabtu (15/2).

AKBP Rontini mengatakan meski ketegangan antardua kelompok warga Kei itu sudah mereda, situasi kamtibmas di Jalan Pattimura dan Gang Konro Sempan belum sepenuhnya pulih kembali seperti sedia kala.

"Mereka masih ada rasa saling curiga makanya kita harus selesaikan akar permasalahannya sampai tuntas sehingga di kemudian hari tidak ada lagi dendam di antara mereka," terang Rontini.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Redam Konflik Papua, Kasad Tak akan Gunakan Pendekatan Tempur
Redam Konflik Papua, Kasad Tak akan Gunakan Pendekatan Tempur

Konflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Konflik TNI AL dan Brimob di Sorong Selesai, Kasal: Prajurit Jalasena Harus Berjiwa Ksatria
Konflik TNI AL dan Brimob di Sorong Selesai, Kasal: Prajurit Jalasena Harus Berjiwa Ksatria

Kapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kapolri Bakal Berangkatkan Polwan ke Rempang untuk Selesaikan Masalah
VIDEO: Kapolri Bakal Berangkatkan Polwan ke Rempang untuk Selesaikan Masalah

Kapolri Listyo sempat memuji cara humanis Polwan saat berhadapan dengan massa.

Baca Selengkapnya
Jurus Kapolri Jaga Keamanan Tanah Papua
Jurus Kapolri Jaga Keamanan Tanah Papua

Berdasarkan evaluasi pada tahun 2024, tercatat 24 jaringan KKB aktif melakukan 203 aksi gangguan yang mengakibatkan 92 korban.

Baca Selengkapnya
Ditanya Soal KKB, Anies: Timbulkan Rasa Keadilan, Di Situ Kedamaian yang Sesungguhnya
Ditanya Soal KKB, Anies: Timbulkan Rasa Keadilan, Di Situ Kedamaian yang Sesungguhnya

"Jadi cari jalan keluar yang menimbulkan rasa keadilan, lalu insyaAllah konflik itu akan tiada," kata Anies.

Baca Selengkapnya