Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agar tak gaduh isu komunisme

Agar tak gaduh isu komunisme G30S PKI. wordpress.com

Merdeka.com - Belakangan ini suhu politik dalam negeri kembali memanas dengan isu komunisme. Instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk memutar kembali dan menonton film G30S/PKI menuai pro kontra. Isu benih-benih kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) pun santer dibicarakan dan jadi buah bibir. Padahal isu ini dianggap sensitif dan berpotensi merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di tengah memanasnya suhu politik dalam negeri akan isu komunisme, sejumlah pihak menyerukan agar tak ada kegaduhan. Salah satunya Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito meminta semua pihak menahan diri dan tidak mengangkat isu sensitif. Sebab isu-isu sensitif berpotensi membuka kembali luka lama dan mengancam kedamaian di masyarakat.

"Jangan kemudian menampilkan isu ini di tengah situasi kita yang rentan. Mau ada Pilkada, mau ada Pilpres, mau ada peringatan G30S," katanya usai menyampaikan pidato ilmiah dalam acara wisuda sarjana dan pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (23/9).

Orang lain juga bertanya?

Ideologi komunisme sekarang ini sudah meredup. Di Indonesia, sudah ada aturan dan larangan tegas terkait paham komunisme. Jika ada yang melanggar, Kapolri memastikan bakal menindak tegas. Seharusnya ini bisa jadi pegangan bahwa komunisme tidak akan bisa hidup lagi di republik ini.

"Aturan hukum yang ada saat ini, jelas ada Tap MPR ditambah dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999, tentang penyebaran ideologi termasuk marxisme, leninisme, komunisme dilarang. Jadi, sepanjang ada upaya penyebaran itu, bagi Polri jelas akan melakukan penegakan hukum," katanya.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini melanjutkan, pandangannya ini bukan berarti melupakan sejarah. Tetapi ada waktu yang tepat untuk membicarakan isu-isu tersebut. Menurutnya, publik harus cerdas memilah mana isu yang bermanfaat maupun yang kurang bermanfaat. "Oleh karena itu di dalam negeri, kita harus solid sehingga ketika ada isu-isu yang sensitif, lihat konteksnya dulu, 'timing'-nya tepat atau tidak," pesannya.

Pesan yang sama diungkapkan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Di tengah polemik kontroversi untuk menonton kembali film G30S/PKI yang dibuat pada masa Orde Baru, Lukman meminta masyarakat tak terlalu meributkannya. Sebab masih banyak permasalahan bangsa yang mesti dipikirkan dan dicari solusinya demi kemajuan bangsa.

"Tidak boleh (sejarah) menyandera kita, membelenggu kita. Sehingga waktu dan energi kita habis untuk membicarakan masa lalu terkait dengan sejarah kelam kita," kata Lukman.

Berhembusnya isu kebangkitan ideologi komunisme akhir-akhir ini dinilai cukup meresahkan. Sebab, dikhawatirkan akan kembali menggerus ideologi negara, Pancasila. Politisi PDI Perjuangan Aria Bima khawatir jika hal tersebut dibiarkan, lama kelamaan menjadi ancaman atau teror serius terhadap ideologi Pancasila dan kehidupan berbangsa.

Dia khawatir masyarakat akan saling tuduh dan saling tuding. Yang lebih berbahaya, jika isu itu sudah berakibat munculnya disharmonisasi di tengah masyarakat. Untuk itu, dia meminta Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo turun tangan.

"Saya minta Panglima TNI yang sudah sangat pengalaman menumpas ideologi komunis, organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI) itu, tolong langsung kayak ngejar teroris itu. Dimana, orangnya dimana, tindakannya apa, tangkap! Jangan jadi isu liar, karena ada payung hukum untuk melakukan penangkapan," ujar Bima di sela sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Solo, Sabtu (23/9).

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly juga tak mau ambil pusing dengan kegaduhan pemutaran film bersejarah G30S/PKI. Ketakutan akan kebangkitan PKI hanyalah permainan politik.

"Kalau isu PKI itu kan mimpi di siang bolong. Itu untuk apa dibangkitkan hantu yang sudah mati. Lihat saja di dunia ini, mana ada lagi dikatakan PKI secara UU dan ketetapan MPR pun itu kan sudah dilarang. Lalu apalagi?" kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/9).

"Jadi jangan dibuat menjadi permainan politik, itu harapan kita. Rakyat ini sudah capek, marilah kita kerja, seolah-olah tidak ada kerja yang positif yang kita kerjakan. Banyak tugas yang lebih baik daripada sekadar menebar isu," sambungnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kapolri Listyo Sindir Politik Cebong-Kampret, Beneran Hilang?
VIDEO: Kapolri Listyo Sindir Politik Cebong-Kampret, Beneran Hilang?

Kapolri Listyo ingin polarisasi seperti itu perlu dihilangkan

Baca Selengkapnya
Jokowi Nilai Tahun Politik Paling Repot Kalau Satu Kubu Saling Memanasi
Jokowi Nilai Tahun Politik Paling Repot Kalau Satu Kubu Saling Memanasi

Jokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.

Baca Selengkapnya
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik

Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.

Baca Selengkapnya
Di Acara Natal Bersama Polri, Kapolri Titip Cooling System ke Tokoh Lintas Agama
Di Acara Natal Bersama Polri, Kapolri Titip Cooling System ke Tokoh Lintas Agama

Kapolri juga meminta para jemaat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, meski berbeda pendapat dan pilihan.

Baca Selengkapnya
Tegas, Ini Instruksi Jenderal Sigit ke Polisi se-Indonesia Hadapi Pemilu 2024
Tegas, Ini Instruksi Jenderal Sigit ke Polisi se-Indonesia Hadapi Pemilu 2024

Perbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu

Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Ingatkan Masyarakat Jangan Menjelekkan Cagub dan Cawagub Jakarta
Kapolda Metro Ingatkan Masyarakat Jangan Menjelekkan Cagub dan Cawagub Jakarta

Tidak lupa Karyoto juga meminta kepada warga untuk saling mengawasi keluarganya.

Baca Selengkapnya
Polres Kampar Tegaskan Seluruh Personelnya Harus Menjaga Netralitas dalam Pilkada
Polres Kampar Tegaskan Seluruh Personelnya Harus Menjaga Netralitas dalam Pilkada

Anggota Polri agar tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Jangan main-main dengan netralitas, karena ini harga mati.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menko Polkam Budi Gunawan Tegas Ingatkan Aparat Tak Netral di Pilkada Bisa Dipidana
FOTO: Menko Polkam Budi Gunawan Tegas Ingatkan Aparat Tak Netral di Pilkada Bisa Dipidana

Menko Polkam Budi Gunawan meminta seluruh penyelenggara Pilkada serentak 2024 untuk menjaga netralitasnya.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Tegas, Panglima TNI dan Kapolri Kompak beri Arahan Agar Pemilu 2024 Aman dan Damai
Tegas, Panglima TNI dan Kapolri Kompak beri Arahan Agar Pemilu 2024 Aman dan Damai

Deklarasi digelar dalam rangka menjaga stabilitas dan keamanan menjelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya