Agenda kampanye padat, Nurdin Halid selalu luangkan waktu berolahraga

Merdeka.com - Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), senantiasa meluangkan waktu untuk berolahraga, meski agenda kampanye yang dijalani sangat padat. Hebatnya, Nurdin tidak pernah terlihat letih. Kondisi fisik mantan Ketua PSSI itu sangatlah prima untuk seseorang yang sudah berusia 59 tahun.

Bagi Nurdin, berolahraga merupakan cara menjaga kondisi tubuh tetap fit sekaligus demi keseimbangan hidup. Olehnya itu, ia selalu meluangkan waktunya untuk berolahraga, apapun itu. Mulai dari renang, golf, tenis, bulu tangkis hingga sepak bola. Bahkan, meski sekadar jogging dan senam.

Rutinitas Nurdin itu tidak terusik agenda pilkada. Itu terlihat sesaat setelah melakukan kampanye terbatas di Kabupaten Maros, Selasa (13/3), ia langsung bergegas pulang ke rumahnya di Jalan Mapala, Kota Makassar. Bukan untuk beristirahat. Nurdin hanya mengganti pakaian, lalu menuju GOR Solmet Futsal and Sport Center.

Dengan menenteng tas raketnya, Nurdin memasuki lapangan indoor badminton di kompleks sarana olahraga tersebut. Mantan Manager PSM itu tampak energik, meski seharian mengelilingi sejumlah titik di Kabupaten Maros. Nurdin malah unjuk kelihaian bermain badminton, baik saat melakukan service maupun smash.

Nurdin mengungkapkan dengan berolahraga berarti menjaga tubuh tetap sehat. Terkait agenda kampanye yang padat ternyata bukan masalah baginya. Toh, sedari dulu Nurdin dikenal sebagai orang yang sangat sibuk. Ia diketahui merupakan pimpinan Golkar, Dekopin dan International Cooperative Alliance Asia Pasific.

Menurut Nurdin, sesibuk apapun menjalani pekerjaan, waktu untuk keluarga dan berolahraga harus tetap ada. Kuncinya ada pada diri sendiri, dimana sosok pemimpin yang hebat harus memiliki manajemen waktu yang baik. Dengan begitu, bisa dipastikan tidak ada yang terbengkalai.

"Begitu juga dengan istirahat, harus cukup. Kalau malam hari saya kurang tidur, besoknya saya gunakan waktu di perjalanan untuk beristirahat. Beristirahat kan, tidak mesti di rumah," kata Nurdin, dalam berbagai kesempatan.

Kedisiplinan yang diterapkan pada dirinya menjadi modal kepemimpinan Nurdin. Sebab, kemampuan mengelola harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. "Kalau mengurus diri sendiri saja tidak bisa, jangan berharap memimpin orang banyak," pungkas pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar ini. (mdk/hhw)