Aher Akui Bahas Meikarta Bersama Neneng Saat Sarapan di Moskow
Merdeka.com - Ahmad Heryawan mengaku pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin di Moskow, Rusia. Mereka membahas terkait urgensi rekomendasi Pemprov Jabar dalam proyek Meikarta.
Hal itu terungkap dalam sidang kasus dugaan suap izin Meikarta, dengan agenda pemeriksaan saksi untuk terdakwa Bupati Bekasi Nonaktif, Neneng Hasanah Yasin dan sejumlah pejabat di Pemkab Bekasi.
Ahmad Heryawan yang dihadirkan sebagai saksi mengatakan bahwa kehadirannya di Moskow terkait acara kedinasan dan undangan Kementerian Perdagangan. Ia tidak sengaja bertemu dengan Neneng yang juga hadir dalam undangan yang sama.
-
Kenapa BPH Migas audiensi dengan Gubernur Bengkulu? 'Hari ini kami melakukan audiensi dengan Bapak Gubernur Bengkulu. Kami, BPH Migas bersama dengan Pertamina Patra Niaga, memberikan informasi dan berdiskusi langkah-langkah untuk memitigasi agar penyaluran BBM di Bengkulu lancar dan terkendali. Alhamdulillah, ada beberapa poin yang akan kami lakukan bersama,' tuturnya, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (15/8/2024).
-
Kenapa Irjen Herry Heryawan disorot publik? Momen kelulusannya pun menjadi sorotan publik. Terlebih sosok Jenderal Polri ini dulunya adalah anak buah Ferdy Sambo.
-
Kenapa Menkomdigi Meutya Hafid bertemu dengan Wakil Menteri Jepang? Pertemuan ini menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dalam menghadapi tantangan di era digital, termasuk kecerdasan buatan (AI), serta memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh transformasi digital global.
-
Apa yang dirampungkan Irjen Herry Heryawan? Seorang jenderal bintang dua Polri berhasil merampungkan pendidikan S2 di STIK. Ia diwisuda bersama dengan anak eks Kapolri.
-
Siapa Irjen Herry Heryawan? Sosok Irjen Herry Heryawan Irjen Herry Heryawan saat ini tengah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri RI.Sebelumnya, Jenderal Bintang 2 Polri ini sempat menjabat sebagai Dirsidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
Pertemuan itu terjadi di sebuah hotel saat keduanya sarapan pagi. Hanya saja ia mengaku tidak ingat apa yang dibahas dengan Neneng, namun ia tidak menampik ada pembahasan soal proyek Meikarta.
"Terjadi perbincangan agak panjang. Tetapi saya tidak ingat apa-apa. Kira-kira yang disampaikan perlukah rekomendasi atau tidak," katanya.
"Saya sampaikan yang penting bagaimana kesimpulan (hasil kajian) nanti, apakah (proyek Meikarta) perlu rekomendasi atau tidak pokoknya selesaikan tugas masing-masih di provinsi apa, di kabupaten apa. Sambil menunggu apa perlu atau tidak rekomendasi," terangnya.
Pernyataan itu ditanggapi oleh Neneng dalam persidangan. Saat itu, ia menanyakan soal teknis rekomendasi gubernur yang belum ia pahami. Apakah Meikarta ini memerlukan rekomendasi atau tidak.
"Pak Aher juga tanya 'itu lintas daerah enggak Neng?'. Saya jawab tidak lintas daerah hanya di wilayah saya sendiri. Lalu Pak Aher bilang, itu wilayah saya atau bukan? Saya jawab justru saya bertanya kepada bapak," kata Neneng.
Di tengah percakapan, menurut Neneng, Ahmad Heryawan seperti ingin bertemu James Riyadi yang dianggap sebagai petinggi perusahaan pengembang Meikarta.
"Pak Aher bilang 'habis bagaimana, yang ketemu saya hanya Pak Theo (Theo L Sambuaga/Mantan Komisaris Lippo Karawaci) bukan Pak James," kata Neneng.
Pernyataan Neneng pun diminta hakim untuk dijawab oleh Ahmad Heryawan. Dalam kesempatan itu, ia membenarkan pernah ada pertemuan dengan Theo dalam sebuah acara. Namun, tidak ada pembahasan soal proyek Meikarta.
Ketemunya betul, tapi tidak bicara Meikarta, justru baru janjian mau ketemu untuk bahas Meikarta. Tapi sampai sekarang belum ketemu," kata Aher.
Dalam beberapa sidang sebelumnya, pertemuan Ahmad Heryawan dan Neneng di Moskow pernah diungkap saat Neneng menjadi saksi terdakwa Billy Sindoro dkk.
Kala itu, Neneng mengaku berbincang dengan Aher soal Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jabar. Neneng bertanya kepada Aher soal rekomendasi gubernur yang tertuang dalam perda tersebut.
"Pas di Moskow saya tanya aplikasi implementasi rekomendasi ini batasnya bagaimana, dan beliau (Aher) enggak bisa menjawab. Dia malah bilang iklan Meikarta banyak banget iklannya," ujar Neneng.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyebut, di masa mendatang tata ruang di Jakarta tidak ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, Indonesia juga terus mendorong peningkatan nilai ekspor minyak sawit.
Baca SelengkapnyaKetiganya tampak berbincang dekat tulisan 'Semanggi'. Ahok terlihat menjelaskan proyek jembatan Simpang Susun Semanggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, pasangan Pramono Anung-Rano Karno ingin mengetahui secara gamblang sejarah pembangunan simpang susun Semanggi.
Baca SelengkapnyaKPU resmi menetapkan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih 2024-2029
Baca SelengkapnyaAli Jum'ah juga mengajak Megawati untuk bekerja sama agar menciptakan dunia yang baik bagi semua orang.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai.
Baca SelengkapnyaTerlebih, Mahfud Md juga sempat menjadi Anggota Dewan Pengarah BPIP.
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, mafia tanah menyebabkan kerugian negara menjadi banyak. Selain itu, rakyat juga menderita akibat mafia tanah ini.
Baca SelengkapnyaAGK sempat bertemu dengan Bobby di Medan untuk mengurus perizinan tambang di Halmahera
Baca SelengkapnyaBobby dan Kahiyang disebut memiliki kode ‘Blok Medan’ dalam pengurusan izin tambang.
Baca SelengkapnyaAcara MAGMAC dan AMF akan diselenggarakan pada 1-2 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya