Ahli dari Jessica: Fisiognomi hanya menggambarkan potential offended
Merdeka.com - Tim penasihat hukum terdakwa Jessica mempertanyakan ilmu fisiognomi atau ilmu membaca karakter lewat wajah yang dijadikan salah satu acuan dalam menilai seseorang dalam kasus tindak pidana. Hal itu diungkapkan Ketua tim penasihat hukum terdakwa Jessica, Otto Hasibuan kepada ahli kriminolog Universitas Indonesia, Eva Achjani Zulfa dalam sidang ke-22 perkara dugaan pembunuhan terhadap Wayan Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (19/9).
"Ilmu fisiognomi hanya menggambarkan potential offended, orang yang punya potensi melakukan kejahatan, yang katakanlah melanggar hukum," jawab Eva di hadapan majelis hakim.
Eva menjelaskan fisiognomi tidak digunakan untuk menetapkan penjahat. Fisiognomi hanya digunakan sampai pada tahapan untuk menggambarkan orang yang diduga berpotensi melakukan tindak pidana. Sehingga fisiognomi bukanlah ukuran untuk menentukan orang yang melakukan kejahatan.
-
Bagaimana ciri wajah bisa membentuk persepsi? Peneliti menekankan penampilan memang berpengaruh pada penilaian orang terhadap individu. Namun, penilaian tersebut bisa menimbulkan persepsi yang salah dan merugikan orang lain.
-
Bagaimana bentuk wajah mempengaruhi persepsi? 'Orang-orang yang dianggap memiliki status sosial tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat-sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Penilaian seperti ini terbentuk bahkan hanya dari penampilan wajah, dan hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang besar, termasuk merugikan mereka yang dianggap berasal dari kelas sosial yang lebih rendah,' kata penulis studi Thora Bjornsdottir.
-
Bagaimana cara menentukan bentuk wajah seseorang? Untuk menentukan bentuk wajah, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Bersihkan Wajah: Pastikan wajah Anda bersih dan bebas dari make-up atau produk perawatan kulit lainnya sehingga dapat melihat dengan jelas kontur wajah Anda. 2. Tarik Rambut Mundur: Agar lebih mudah untuk melihat bentuk wajah Anda, tarik rambut Anda ke belakang atau ikat dengan rapi jika diperlukan. 3. Gunakan Cermin: Gunakan cermin yang besar dan bersih di depan atau gunakan kamera ponsel untuk memantulkan gambar wajah Anda. 4. Identifikasi Titik-Titik Penting: Perhatikan bentuk wajah Anda secara keseluruhan, dan kemudian fokus pada beberapa titik penting berikut: ⢠Dahi: Ukur lebar dahi Anda dari sisi ke sisi di garis rambut teratas. ⢠Pipi: Ukur lebar pipi Anda dari tulang pipi satu sisi ke tulang pipi yang lain. ⢠Rahang: Ukur lebar rahang Anda dari satu ujung ke ujung di bagian bawah rahang. ⢠Panjang Wajah: Ukur panjang wajah Anda dari garis rambut teratas hingga ujung dagu. ⢠Bentuk Runcing atau Bulat: Perhatikan apakah wajah Anda cenderung lebih runcing atau lebih bulat. Bentuk Pipi: Perhatikan apakah pipi Anda lebih tirus atau lebih lebar. 5. Tentukan Bentuk Wajah: Berdasarkan pengukuran dan pengamatan, cocokkan karakteristik wajah Anda dengan salah satu dari beberapa bentuk wajah yang umum, seperti: ⢠Oval: Jika panjang wajah hampir dua kali lebar dahi dan dahi sedikit lebih lebar dari rahang. ⢠Bulat: Jika panjang dan lebar wajah hampir sama, dengan pipi yang lebih penuh. ⢠Lonjong (Panjang): Jika wajah panjang dan lebar dahi hampir sama, dengan dagu yang lebih runcing. ⢠Segitiga (Terbalik): Jika dahi lebih lebar daripada rahang. ⢠Persegi: Jika panjang dan lebar wajah hampir sama dengan rahang yang kuat.
-
Mengapa menilai seseorang dari matanya tidak tepat? Kesan pertama sering kali didasarkan pada naluri dan prasangka yang tidak selalu akurat. Hanya karena seseorang memiliki mata yang intens atau tidak biasa, bukan berarti mereka berbahaya atau tidak dapat dipercaya. Mengandalkan penilaian berdasarkan mata bisa jatuh ke dalam stereotip dan mereduksi kompleksitas seseorang menjadi satu ciri negatif.
-
Bagaimana Jessica terlihat saat konferensi pers? Jessica terlihat santai. Dia juga selalu memperhatikan setiap kali Otto Hasibuan memberikan penjelasan kepada media. Jessica dan Otto Hasibuan terlihat sedang tertawa dengan gembira.
-
Bagaimana menentukan bentuk wajah? Untuk menentukan bentuk wajah Anda, pertama-tama ukur lebar dahi, tulang pipi, dan rahang menggunakan cermin atau penggaris. Setelah mendapatkan hasil pengukuran, bandingkan dengan karakteristik dari berbagai bentuk wajah seperti oval, bulat, persegi, dan lainnya.
Otto pun kembali bertanya tentang teori gestur yang digunakan ahli kriminologi. Kata Eva tidak ada larangan bagi seorang ahli kriminologi untuk berbicara tentang gestur dan menggunakannya untuk meneliti seseorang yang diduga melakukan tindak pidana. Hanya saja, ahli kriminologi harus dibantu ahli psikologi yang memahami tentang gestur.
Kemudian Otto kembali bertanya apakah ahli kriminologi bisa menggunakan analisa gestur yang bukan merupakan keahliannya. Sebab pada persidangan sebelumnya ahli kriminologi dari pihak jaksa penuntut umum (JPU), Ronny Nitibaskara, menjelaskan karakter Jessica menggunakan analisis gestur dan membaca wajah Jessica.
"Validitas atau hasil riset dari penelitian itu kalau bukan penguasaan kita terhadap suatu teori, hasilnya akan dipertanyakan," jelas Eva. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang yang menebak seseorang sebagai psikopat hanya dari sorot matanya. Namun apakah hal ini benar-benar bisa dilakukan?
Baca SelengkapnyaSebuah riset mengungkap kebenaran dari mitos jika nama punya pengaruh pada penampilan seseorang.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini melibatkan partisipan kulit putih, menemukan bahwa wajah orang kaya cenderung memiliki bentuk yang lebih tirus, mulut yang tersenyum lebar.
Baca SelengkapnyaTernyata untuk mendeteksi seseorang sedang melakukan kebohongan bisa dilihat dari gerak gerik tubuhnya lho, ini yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaWajah seperti itu juga dihubungkan dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dilakukan banyak orang adalah mengetahui autisme dari fitur wajah seseorang. Benarkah hal ini bisa dilakukan?
Baca SelengkapnyaMengetahui apakah seseorang sedang berbohong bisa menjadi keterampilan penting dalam kehidupan. Berikut adalah cara-cara efektif untuk mendeteksi kebohongan!
Baca SelengkapnyaBias dapat memengaruhi sikap seseorang terhadap orang lain, terutama dalam konteks sosial atau profesional.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan ingin mengungkap hubungan antara fitur wajah tertentu dan pengaruhnya terhadap persepsi orang terhadap orang di baliknya.
Baca SelengkapnyaProsopagnosia adalah kondisi yang membuat seseorang sulit dalam mengenali wajah orang lain, termasuk anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut selama pemeriksaan Pegi Setiawan kerap menggaruk kepala, cenderung menghindari kontak mata dan gelisah.
Baca SelengkapnyaKata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Baca Selengkapnya