Ahli digital forensik jawab keraguan kuasa hukum Jessica soal CCTV
Merdeka.com - Pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan meragukan rekaman CCTV yang ditayangkan dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin. Sebab, rekaman CCTV yang ditampilkan terlihat pecah dan tak menunjukkan Jessica menuangkan racun sianida ke dalam kopi untuk Mirna.
Saksi ahli Digital Forensik Mabes Polri AKBP Muhammad Nuh Al Azhar mengakui rekaman yang diputarnya itu tak jelas lantaran direkam oleh kamera CCTV dan lumrah terjadi. Sebab gambar hasil CCTV kualitasnya tidak seperti kamera profesional. Tapi berdasarkan ilmu forensik digital, rekaman itu masih bisa diolah.
"Dalam kasus Mirna ini, yang merekam aktivitas Jessica hanya dua. Satu yang ada di belakang dan dua yang ada di depan Jessica. Sementara yang merekam aktivitas terdakwa sendiri ada di depan, CCTV dengan objek sekitar 12 meter," kata Nuh di depan Majelis Hakim di ruang Koesoema Atmadja Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8).
-
Siapa yang bisa menjawab teka-teki ini? Bermain teka-teki lucu bukan hanya sekadar hiburan ringan, tetapi juga merupakan latihan kreativitas dan pemikiran cepat yang menyegarkan.
-
Apa itu teka-teki silang? Teka-teki silang adalah permainan kata yang dipercaya mampu mengasah logika dan mempertajam daya ingat.
-
Bagaimana cara memecahkan teka-teki? Teka-teki adalah permainan sederhana yang menggunakan kata-kata sebagai ujung tombaknya.
-
Apa yang dimaksud dengan teka-teki silang? Teka-teki silang adalah sebuah permainan yang menguji pemain dalam menyelesaikan kotak-kotak berisi huruf yang membentuk kata-kata berdasarkan petunjuk yang diberikan.
-
Siapa yang bisa main teka-teki? Di tengah-tengah kehidupan yang sering kali penuh tekanan dan kekhawatiran, kita semua membutuhkan momen ringan yang bisa mengusir kepenatan.
-
Apa yang aku, dalam teka-teki ini? Terakhir akan diberikan beberapa teka-teki siapa aku. Ini adalah tebak-tebakan receh, namun bisa menjadi memberikan contoh pola pikir untuk menemukan jati diri.
Tak hanya itu, posisi Jessica sejajar dengan tanaman hias yang ada di kafe Olivier, juga menjadi salah satu penyebab kamera CCTV tak merekam peristiwa secara utuh. Namun demikian, gerakan tangan, kepala, dan badan masih terlihat. Sehingga tetap bisa dilakukan analisis.
"Dalam hal ini disebut distorsi gambar. Analoginya, seperti puzzle dengan gambar utuh huruf A. Jadi, meski kepingan puzzle satu atau dua menghilang, tapi tetap saja orang mengenal puzzle itu dengan huruf A," jelas dia.
Dalam rekaman itu tak terlihat ada gerakan Jessica menuangkan sesuatu ke dalam gelas. Karena, tertutup dengan 3 paper bag di meja yang disusun sejajar dengan tanaman hias di kafe itu. Namun dengan kondisi demikian, tetap bisa dianalisa oleh Nuh.
Dari analisa Nuh, gerakan tangan kanan dan kiri yang bergantian masuk ke dalam tas, disimpulkannya terdakwa memasukkan sesuatu.
"Itu satu keutuhan Yang Mulia. Contoh analogi, suara. Saya miliki anak kembar identik. Dan ketika dari depan bersuara saya bisa membedakan. Dari bersuara saya tahu anak yang mana. Tapi saya telepon, saya tidak tahu. Kalau distorsi gambar, misalnya anda beli celana, orang awam biasanya bingung membedakan mana warna cokelat dan hijau. Hal ini disebabkan karena cahaya lampu di ruangan warna kuning. Untuk kasus ini, bukan distorsi warna yang kami analisis, tapi gerakan Jessica sendiri," papar Nuh.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jesscica Wongso keberatan jaksa penuntut umum sebagai termohon menghadirkan ahli untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaJessica sebelumnya mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) terkait kasus kematian Mirna Salihin.
Baca SelengkapnyaPenasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan mengatakan, permohonan PK dilakukan karena pihaknya menemukan novum.
Baca SelengkapnyaSaksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.
Baca Selengkapnya