Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahli digital forensik jawab keraguan kuasa hukum Jessica soal CCTV

Ahli digital forensik jawab keraguan kuasa hukum Jessica soal CCTV Sidang Jessica. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan meragukan rekaman CCTV yang ditayangkan dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin. Sebab, rekaman CCTV yang ditampilkan terlihat pecah dan tak menunjukkan Jessica menuangkan racun sianida ke dalam kopi untuk Mirna.

Saksi ahli Digital Forensik Mabes Polri AKBP Muhammad Nuh Al Azhar mengakui rekaman yang diputarnya itu tak jelas lantaran direkam oleh kamera CCTV dan lumrah terjadi. Sebab gambar hasil CCTV kualitasnya tidak seperti kamera profesional. Tapi berdasarkan ilmu forensik digital, rekaman itu masih bisa diolah.

"Dalam kasus Mirna ini, yang merekam aktivitas Jessica hanya dua. Satu yang ada di belakang dan dua yang ada di depan Jessica. Sementara yang merekam aktivitas terdakwa sendiri ada di depan, CCTV dengan objek sekitar 12 meter," kata Nuh di depan Majelis Hakim di ruang Koesoema Atmadja Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8).

Tak hanya itu, posisi Jessica sejajar dengan tanaman hias yang ada di kafe Olivier, juga menjadi salah satu penyebab kamera CCTV tak merekam peristiwa secara utuh. Namun demikian, gerakan tangan, kepala, dan badan masih terlihat. Sehingga tetap bisa dilakukan analisis.

"Dalam hal ini disebut distorsi gambar. Analoginya, seperti puzzle dengan gambar utuh huruf A. Jadi, meski kepingan puzzle satu atau dua menghilang, tapi tetap saja orang mengenal puzzle itu dengan huruf A," jelas dia.

Dalam rekaman itu tak terlihat ada gerakan Jessica menuangkan sesuatu ke dalam gelas. Karena, tertutup dengan 3 paper bag di meja yang disusun sejajar dengan tanaman hias di kafe itu. Namun dengan kondisi demikian, tetap bisa dianalisa oleh Nuh.

Dari analisa Nuh, gerakan tangan kanan dan kiri yang bergantian masuk ke dalam tas, disimpulkannya terdakwa memasukkan sesuatu.

"Itu satu keutuhan Yang Mulia. Contoh analogi, suara. Saya miliki anak kembar identik. Dan ketika dari depan bersuara saya bisa membedakan. Dari bersuara saya tahu anak yang mana. Tapi saya telepon, saya tidak tahu. Kalau distorsi gambar, misalnya anda beli celana, orang awam biasanya bingung membedakan mana warna cokelat dan hijau. Hal ini disebabkan karena cahaya lampu di ruangan warna kuning. Untuk kasus ini, bukan distorsi warna yang kami analisis, tapi gerakan Jessica sendiri," papar Nuh.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Jessica Wongso Walk Out di Sidang PK Saat Jaksa Hadirkan Ahli
Alasan Jessica Wongso Walk Out di Sidang PK Saat Jaksa Hadirkan Ahli

Jesscica Wongso keberatan jaksa penuntut umum sebagai termohon menghadirkan ahli untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Lagi, Jessica Wongso 'Walk Out' dari Sidang PK!
Lagi, Jessica Wongso 'Walk Out' dari Sidang PK!

Jessica sebelumnya mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) terkait kasus kematian Mirna Salihin.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Kopi Sianida, Jessica Kumala Wongso Ajukan PK ke PN Jakarta Pusat
Babak Baru Kasus Kopi Sianida, Jessica Kumala Wongso Ajukan PK ke PN Jakarta Pusat

Penasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan mengatakan, permohonan PK dilakukan karena pihaknya menemukan novum.

Baca Selengkapnya
Saksi Ahli Polda Jabar Dinilai Tak Independen, Kubu Pegi Setiawan: Jawabannya Selalu Bilang Dua Alat Bukti
Saksi Ahli Polda Jabar Dinilai Tak Independen, Kubu Pegi Setiawan: Jawabannya Selalu Bilang Dua Alat Bukti

Saksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.

Baca Selengkapnya