Ahli Harap Masyarakat Lebih Banyak Lihat Manfaat Vaksin Dibanding Kekurangannya
Merdeka.com - Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 nasional. Salah satunya dengan mengusahakan pengadaan berbagai jenis vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia.
Pada pekan ini pemerintah mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca untuk mendukung program vaksinasi nasional di sejumlah daerah. Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan menyatakan bahwa idealnya untuk vaksin Covid-19 itu adalah yang efikasinya bagus, serta aman.
"Vaksin Astrazeneca memiliki efikasi yang sudah memenuhi kriteria. Penelitian di beberapa negara menunjukkan efikasi yang bervariasi antara 60-90 %, dan itu sudah memenuhi rekomendasi dari WHO yaitu di atas 50%. Lagipula vaksin Astrazeneca juga sudah dipakai di banyak tempat di Eropa dan banyak negara," kata Erlina, Kamis (25/3).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
Menurut Erlina, sudah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa efek samping tersebut tidak berhubungan dengan vaksin AstraZeneca.
"Untuk memastikan efektifitas, keamanan, meminimalkan efek samping, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah selesai melakukan kajian dan merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca ini," ujar dia.
Saat ini Indonesia berkepentingan secepatnya melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Setidaknya dibutuhkan 180 juta jiwa penduduk untuk divaksinasi agar tercapai herd immunity.
"Untuk mencapai itu dibutuhkan vaksin dengan jumlah dosis yang sangat banyak. Pemerintah telah berusaha sedemikian rupa untuk mendapatkan vaksin-vaksin lainnya selain Sinovac dan AstraZeneca karena kebutuhan kita sangat banyak dan ini perlu kita apresiasi," ucap Erlina.
Dia meyakini bahwa vaksin-vaksin yang telah melewati uji klinis fase 3 dan telah mendapatkan izin dari WHO merupakan vaksin yang aman untuk digunakan.
"Vaksin AstraZeneca dan vaksin-vaksin lainnya yang telah melewati uji klinis fase 3 dan yang sudah mendapatkan izin dari WHO sudah aman. Kalaupun ada berita efek samping, selagi masih wajar, menurut saya tidak masalah. Saya mengimbau bagi masyarakat untuk termotivasi melakukan vaksinasi karena memang vaksinasi ini manfaatnya jauh lebih banyak dibandingkan kekurangannya," kata dia.
Erlina berharap masyarakat Indonesia untuk dapat memotivasi diri, keluarga, lingkungan sekitarnya untuk menjalani vaksinasi Covid-19. "Hingga saat ini, sudah 5 jutaan orang yang telah divaksinasi. Saya bisa mengatakan bahwa vaksinasi ini aman. Kalaupun kemudian ada berita sakit berat, itu sudah diklarifikasi tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan," ujar dia.
Dalam era informasi yang serba cepat seperti sekarang ini, Erlina menitip pesan agar masyarakat dapat cerdas dalam menerima suatu berita. Masyarakat tetap harus mencari referensi, serta melakukan konfirmasi dan klarifikasi.
"Jadi, jangan mendengar berita terus langsung bereaksi. Tapi perlu untuk mencermatinya, dan jika dibutuhkan, berdiskusilah dengan orang yang mengerti supaya tahu bagaimana harus bersikap," kata dia.
Erlina berharap agar percepatan pelaksanaan vaksinasi ini terus dilakukan oleh pemerintah, salah satu caranya dengan menambah tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi, menambah jumlah vaksinator, dan juga waktu pelaksanaan vaksinasi yang tidak harus weekdays tetapi juga weekend dan hari libur.
"Tempatnya bukan saja rumah sakit dan puskesmas tetapi juga lebih memberdayakan tempat umum untuk mengadakan vaksinasi massal, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, atau yang seperti di Gelora Bung Karno sekarang ini. Saya harap ini akan terus dimanfaatkan agar percepatan vaksinasi ini segera kita capai karena kita tujuannya menuju herd immunity. Kalau itu belum tercapai, maka resiko penularan akan terus terjadi," kata dia.
Dalam kondisi Indonesia yang membutuhkan banyak vaksin dan dukungan sebagian besar masyarakat untuk bersedia divaksinasi, Dr. Erlina berharap agar masyarakat tidak memilihmilih jenis vaksin yang akan diterima. "Pandemi ini sudah berjalan lebih dari satu tahun dan kita sudah banyak menderita. Jadi, tidak usahlah pilih-pilih. Gunakan vaksin yang tersedia. Vaksin yang tersedia itu menurut saya pasti sudah terjaga keamanannya, dan efikasinya pasti sudah memenuhi kriteria," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca Selengkapnya