Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahli: Indonesia Butuh Alat Deteksi Dini Tsunami Menurut Permukaan Laut

Ahli: Indonesia Butuh Alat Deteksi Dini Tsunami Menurut Permukaan Laut Peringatan tsunami Palu di Pantai Talise. ©REUTERS/Beawiharta

Merdeka.com - BNPB menyelenggarakan webinar edukasi tentang kebencanaan mengambil contoh peristiwa meletusnya Krakatau 138 tahun, yakni Krakatau 1883 dan Krakatau 2013. Diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan mitigasi kedepannya.

"Ketika kita berbicara potensi bencana, bukan isu bencananya yang kita kedepankan namun memberikan pengertian kepada kita untuk memahami itu lalu apa yang kita bisa lakukan bersama. Sehingga diharapkan kedepannya tidak setiap kali kita menerima informasi hasil penelitian kemudian berkembangnya menjadi akan ada potensi bencana ini di situ, akan ada potensi bencana itu di sini yang penekanannya ada dibencananya, bukan dari apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi bencana itu," ujar Abdul Muhari saat webinar BNPB, Kamis (26/8).

Melalui webinar tersebut, Prof. Mohammad Heidarzadeh, Sekretaris Jenderal International Tsunami Commisson (ITC) menyatakan 4 pembelajaran penting dari bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia.

Pertama, yakni banyak rumah berada di tepi pantai, dibangun dengan ketinggian rendah dan tidak direkayasa.

"Banyak lokasi yang disurvei menunjukkan sebagian besar korban dan kehancuran terjadi dalam jarak 100 meter dari pantai, di beberapa lokasi, nyawa terselamatkan di mana bangunan terletak setidaknya sejauh ini ke pedalaman."

Kedua mengenai tsunami yang terkurung di dalam Selat Sunda. Mirip dengan kejadian Palu.

"Case seperti Palu, kita harus memperhatikan jenis kejadian seperti ini," paparnya.

Pembelajaran berikutnya mengenai tantangan peringatan tsunami untuk non-tektonik. Mohammad menjelaskan sistem peringatan tsunami tradisional didasarkan pada deteksi gempa dan guncangan gempa.

"Kita membutuhkan sistem peringatan tsunami generasi baru berdasarkan pengukuran permukaan laut," paparnya.

Pembelajaran terakhir mengenai tantangan kurangnya data sumber gempa dan tsunami di Indonesia.

"Indonesia adalah salah satu tempat yang paling rumit dalam hal pengaturan tektonik dengan banyak zona subduksi, patahan, gunung berapi, kita membutuhkan lebih banyak data kita harus menghasilkan lebih banyak data," paparnya.

Menurutnya hal yang kita juga harus perhatikan peringatan dini bahwa kita masih perlu data. Data ini yang mungkin kurang kita miliki saat ini. Sehingga untuk benar-benar paham potensi daerah untuk saat ini kita perlu data yang lebih baik.

Lebih lanjut ia memaparkan pelajaran lain yang dapat diambil dari peristiwa meletusnya Gunung Krakatau, yaitu kesadaran dan pendidikan tsunami, kode bangunan, investasi dalam pengumpulan data, sistem peringatan baru berdasarkan pengukuran permukaan laut, perhatian khusus pada sumber tsunami yang terbatas secara geografis.

Reporter Magang: Leony Darmawan (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampung Apung Muara Baru, Potret Kemiskinan 'Ekstreme' di Pesisir Jakarta
Kampung Apung Muara Baru, Potret Kemiskinan 'Ekstreme' di Pesisir Jakarta

Sebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Viral Rumah di Tengah Laut Berombak Besar dan Tak Ada Jembatan, Netizen 'Namanya Hidup Uji Nyali'
Viral Rumah di Tengah Laut Berombak Besar dan Tak Ada Jembatan, Netizen 'Namanya Hidup Uji Nyali'

Viral rumah di atas laut curi perhatian warganet. Bahkan rumah tersebut tak ada jembatan.

Baca Selengkapnya
Penduduk Miskin di Pesisir Jakarta Terbebani Perubahan Iklim, Ini Penyebabnya
Penduduk Miskin di Pesisir Jakarta Terbebani Perubahan Iklim, Ini Penyebabnya

Pembangunan saluran pembuangan banjir belum cukup menyelamatkan penduduk pesisir dari dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Penampakan Perumahan Warga di Kampung Aquarium Lebih Rendah dari Air Laut, Sungguh Mengerikan
Penampakan Perumahan Warga di Kampung Aquarium Lebih Rendah dari Air Laut, Sungguh Mengerikan

Penampakan perumahan warga yang terletak di sekitar kawasan Kampung Aquarium lebih rendah dari pada air laut.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja

Bahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah

Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi

Baca Selengkapnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.

Baca Selengkapnya
Bantul Kekurangan Alat Peringatan Dini Tsunami, Ini Fakta di Baliknya
Bantul Kekurangan Alat Peringatan Dini Tsunami, Ini Fakta di Baliknya

Hingga tahun ini BPBD belum bisa melakukan pengadaan EWS baru karena harganya mahal

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'

Meski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya 15 Segmen Megathrust, Ini Penjelasan BRIN Indonesia
Indonesia Punya 15 Segmen Megathrust, Ini Penjelasan BRIN Indonesia

Terdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing

Baca Selengkapnya