Ahli: Kecanduan teknologi dan game picu gangguan jiwa kekinian
Merdeka.com - Ahli kejiwaan yang juga Wakil Direktur Bidang Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Bangli dr Dewa Gde Basudewa SpKJ meminta masyarakat untuk mewaspadai fenomena gangguan jiwa kekinian yang disebabkan karena kecanduan gawai.
"Sekarang banyak kita lihat orang jalan, tetapi tangannya tetap sibuk dengan hp. Dipanggil pun tidak nyahut, dalam teori ilmu kejiwaan itu disebut obsesif kompulsif atau obsesi berlebihan terhadap sesuatu," kata dr Basudewa saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu (4/3) dikutip dari Antara.
Menurut dia, tanda jika seseorang mulai mengalami gangguan jiwa bila tingkah lakunya mulai tidak selaras dengan lingkungan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mengatasi kecanduan gadget? Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap kebiasaan anaknya menggunakan gadget. Para orang tua, coba tips cepat dan aman ini untuk mengurangi ketergantungan gadget pada anak dikutip dari Thehealthsite.com (26/2).
-
Apa dampak negatif kecanduan gadget? Kecanduan gadget, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan, baik untuk kesehatan fisik maupun kehidupan sosial seseorang. Gangguan pada MataTerlalu lama terpapar layar gadget dapat menyebabkan mata menjadi kering, iritasi, dan lelah. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan penglihatan, seperti mata minus yang semakin parah.
-
Apa bahaya kecanduan gadget untuk kesehatan anak? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan sakit leher dan punggung serta masalah mata seperti mata kering dan iritasi.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget? Meskipun penggunaan gadget sendiri mampu memberikan dampak buruk, tetapi kamu tak perlu paranoid dulu dalam hal ini.
-
Bagaimana penanganan profesional untuk kecanduan judi online? 'Untuk pertimbangan rawat jalan, alasannya mereka masih bekerja dan menjalankan fungsi perannya. Sedangkan, alasan rawat inap itu gangguan perjudian sudah mengganggu dirinya sendiri termasuk aktivitas keseharian, terlilit utang piutang, kecemasan berlebihan juga terlibat kriminalitas,' jelas Nova Riyanti Yusuf, yang akrab disapa Noriyu, mengutip keterangan dari Kementerian Kesehatan RI.
-
Bagaimana cara mencegah kecanduan gadget? Tetapkan Waktu Tanpa Gadget Buatlah jadwal khusus yang mengharuskan kamu untuk menjauh dari perangkat elektronik, seperti saat makan, sebelum tidur, atau ketika berkumpul dengan keluarga. Dengan cara ini, kamu dapat lebih fokus pada interaksi langsung dan meningkatkan kualitas waktu bersama orang-orang terkasih.
"Perubahannya bisa kita amati, dari yang awalnya suka bergaul menjadi tidak suka bergaul. Ciri lainnya, suka ngomong sendiri. Salah satu pemicu gangguan jiwa yang umum adalah depresi," ujarnya.
Namun ahli kejiwaan ini mengamati, belakangan muncul fenomena gangguan jiwa ringan yang disebabkan kecanduan pada teknologi khususnya telepon genggam.
Tak hanya telepon genggam, belakangan banyak anak remaja yang kecanduan game. Basudewa berpendapat, masyarakat harus mewaspadai dampak negatif dari adiksi atau kecanduan teknologi ini.
Hal itu karena kecanduan teknologi yang tak terkontrol dapat memicu perubahan perilaku seperti menjadi mudah marah ketika kesenangannya diganggu.
"Saya menyebutnya sebagai gangguan jiwa kekinian. Saya berharap, spektrum kategori gangguan kejiwaan bisa diubah sehingga fenomena kekinian bisa masuk dalam aturan dan tertangani sedini mungkin," ucapnya.
Di sisi lain, Basudewa juga menyinggung gangguan jiwa sebagai pemicu tingginya angka bunuh diri. "Angka kematian akibat bunuh diri di Bali cukup tinggi, puncaknya tahun 2004 yaitu sebanyak 180 orang. Sementara tahun 2017 bisa ditahan di angka 99 orang," ujarnya.
Meskipun grafiknya menurun, namun menurutnya angka itu masih terbilang tinggi. Menurut dia, lingkungan keluarga punya andil yang sangat besar dalam mencegah tindak bunuh diri.
"Jauhkan pola asuh anak dari kekerasan psikis seperti memarahi, merendahkan dan selalu menuntut mereka jadi yang terbaik. Selalu buka ruang komunikasi antar anggota keluarga," tambahnya.
Lebih dari itu, dr Basudewa juga mengimbau agar pihak keluarga tak menganggap orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) sebagai aib yang terkesan ditutup-tutupi.
Sikap tertutup ini mengakibatkan hampir 80 persen pasien dengan ganguan jiwa belum terakses layanan keaehatan yang mereka butuhkan.
"Pemerintah menyediakan layanan khusus bagi ODGJ secara berjenjang mulai dari puskesmas. Silahkan manfaatkan seoptimal mungkin," ujarnya seraya menginformasikan bahwa RSJ Bangli saat ini menyediakan layanan rawat jalan dan rawat inap bagi ODGJ.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDI mengatakan, judi online bisa mempengaruhi orang lain bak penyakit menular.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Baca SelengkapnyaJudi online tidak hanya menghabiskan harta, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan jiwa pelakunya.
Baca SelengkapnyaGangguan perjudian adalah kondisi ketika perilaku judi sudah menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca SelengkapnyaSiste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaPara orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca SelengkapnyaKetika seseorang telah kecanduan judi online, pertolongan dari profesional sangat diperlukan untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMenurut dokter spesialis kejiwaan, berikut sejumlah tata laksana dalam mengatasi kecanduan judi online.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah kecanduan gadget pada anak secara efektif, orangtua perlu menetapkan beberapa langkah ampuh. Simak di artikel ini!
Baca SelengkapnyaJumlah ini dapat terus bertambah apabila tak dilakukan upaya-upaya masif dalam memberantas judi online.
Baca SelengkapnyaAdiksi adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Jenisnya pun beragam, bisa karena zat atau perilaku.
Baca Selengkapnya