Ahli: Kita Punya Rp695,2 T, Kenapa Tidak Fokus Pencarian Kasus Covid-19 Lewat Tes
Merdeka.com - Ahli kesehatan Abidinsyah Siregar meminta pemerintah bergerak cepat melakukan tes secara masif untuk melacak kasus Covid-19. Menurutnya, cara tersebut efektif untuk memutus penyebaran virus corona.
"Upaya penemuan kasus tidak boleh berhenti dan satu satunya caranya tes harus diperbanyak. Kita bisa lihat negara negara yang tes rasionya tinggi, kasusnya banyak dan penanganan cepat, angka kesembuhannya mendekati 100 persen, hanya satu cara temukan kasus secepat mungkin, tracing dengan sangat teliti, jangan takut rugi," kata dia dalam diskusi virtual, Sabtu (20/6).
Abidinsyah menyayangkan, anggaran besar yang dimiliki pemerintah tidak difokuskan untuk tes corona. Dia kembali menegaskan bahwa tes yang masif adalah cara ampuh mencegah penularan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Leony bisa pulih cepat setelah terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
"Kita kan punya uang Rp405 triliun bahkan sekarang sampai Rp600 triliun, Menteri Kesehatan dapat Rp75 triliun. Kenapa kita tidak fokus pencarian kasus melalui tes, hanya tes caranya, tidak bisa cara lain," ujar Abidinsyah.
Dia ingin di setiap kerumunan orang dilakukan tes Covid-19. Dia bilang, hal ini akan membuat masyarakat belajar dan menjadi terpelajar bahwa di antara kerumunan orang ada yang positif corona. Sehingga, menyadarkan masyarakat agar lebih disiplin dan waspada.
"Contoh beberapa pasar didatangi di Jakarta, maupun di Solo, Surabaya, ternyata di pasar itu penjual ada yang positif, mereka di tutup. Ini kan menimbulkan suatu keyakinan masyarakat ternyata memang Covid itu ada di antara kita, begitu nanti perintah protokol turun mereka bisa terima," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca Selengkapnya