Ahli waris Mbah Priok setuju, Pelabuhan Priok mulai dikembangkan
Merdeka.com - PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesian Port Corporation (IPC) menandatangi kesepakatan bersama dengan ahli waris makam Mbah Priok terkait dengan pengembangan proyek Pelabuhan Tanjung Priok di area eks TPU Dobo, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula, anggota DPD RI, Kapolres Pelabuhan, Wakapolda Metro Jaya, Walikota Jakarta Utara, Kapolres Jakarta Utara dan beberapa ahli waris makam Mbah Priok.
IPC sebagai operator terminal-terminal di Pelabuhan Tanjung Priok, berkeinginan menetapkan standar internasional dalam kegiatan operasionalnya. Namun selama ini, beragam aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan di antaranya yang berhubungan dengan makam Mbah Priok.
"IPC menghargai keberadaan makam Mbah Priok dan berupaya memfasilitasi peziarah yang berkunjung ke area tersebut. Maka kesepakatan dengan ahli waris makam mbah Priok ini menjadi jembatan kedua kepentingan tersebut," kata Direktur utama IPC, RJ Lino kepada wartawan di makam mbah Priok, Jakarta, Selasa (9/7).
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
-
Siapa yang menjaga makam Pangeran Diponegoro? Menurut Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, makam itu tidak perlu dipindah. Apalagi keberadaan makam tersebut dihargai dan dijaga oleh masyarakat Makassar. “Kalau saya tidak usah dipindah. Pangeran Diponegoro di sana juga dihargai masyarakat. Mereka juga menjaga makam itu“
-
Siapa yang memimpin penggalian makam? Namun penggalian yang dipimpin Petra Nordin baru dilakukan dua tahun belakangan ini, seperti dikutip dari Live Science.
Rino menambahkan hasil kesepakatan kedua belah pihak, keberadaan makam Mbah Priok tetap dipertahankan dengan konsep cluster yang dibatasi dengan tembok setinggi 3 meter serta akan dibangun akses khusus ke area makam.
"Para ahli waris makam Mbah Priok, memberikan jaminan terhadap kelancaran proses pembangunan dan penataan pelabuhan yang dilakukan JICT maupun pembangunan jalan bebas akses Tanjung Priok oleh Kementerian Pekerjaan Umum," imbuh Rino.
Di tempat yang sama, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Sudjarno mengatakan pihaknya mendukung dan berterimakasih kepada masyarakat yang ikut menciptakan terjadinya proses pembangunan pelabuhan internasional tersebut.
"Ini momentum bersejarah buat semuanya. Yang perlu dipahami, apa yang disampaikan Kapolres pelabuhan, tak perlu semata-mata dengan pendekatan hukum. Penyelesaian masalah sosial dengan legal dan legitimate. Tak bisa dengan cara legal saja, tetapi tak dilegitimasi masyarakat," tutup Sudjarno.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.
Baca SelengkapnyaPeninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah berhasil menyelesaikan permasalahan yang muncul akibat pembangunan pengendalian banjir Sungai Sepaku.
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut menghasilkan 6 kesepakatan dari warga Rempang.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar warga Pulau Rempang bisa direlokasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Adat Merauke, Papua, menyetujui dan sepakat atas pembangunan pelabuhan seluas 1 Km.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaRombongan Kajati ini disambut dengan tradisi Injak Tanah, serta pengalungan bunga dan Tarian Cakalele.
Baca SelengkapnyaXinyi Grup masih berkomitmen membangun Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY menginstruksikan kepada seluruh jajaran agar terus menggalakkan sertipikasi bagi tanah-tanah wakaf.
Baca SelengkapnyaAinie dalam kesempatan tersebut menyampaikan kunjungan ini merupakan momen yang sangat baik.
Baca Selengkapnya