Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahmad Heryawan: Jawa Barat berstatus siaga sepanjang tahun 2016

Ahmad Heryawan: Jawa Barat berstatus siaga sepanjang tahun 2016 Banjir bandang Garut. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bencana alam pada 2016 ini terus terjadi. Belum lama banjir bandang menyergap Kabupaten Garut yang menewaskan 34 warga, kini jembatan amblas terjadi di Banjar. Meski demikian tidak ada korban jiwa.

Jembatan amblas sedalam 10 meter, panjang 16 meter dan lebar 12 meter itu melumpuhkan jalur Jabar dan Jateng.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, sepanjang 2016 ini seluruh wilayah Jabar memasuki kondisi siaga. Hal ini mengingat cuaca 2016 ini yang terus diguyur hujan.

"Kita siaga terus sepanjang tahun. Hari-hari 2016 ini hari hujan, dan tidak pernah berhenti hujan kan," kata pria yang akrab disapa Aher itu di Bandung, Senin (10/10).

Status siaga ini, tambah dia, akan terus diberlakukan hingga waktu yang tidak ditentukan. "Siaga ini sudah ada SK-nya, sudah ada penetapannya. Sampai, agak panjang ya, karena suasananya ini," pungkasnya.

Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yuni Yulianti, mengatakan, seluruh wilayah di Jabar akan memasuki musim penghujan disertai angin kencang. Diprediksi, musim hujan ini akan mencapai puncaknya pada bulan depan.

"Jabar termasuk wilayah di-warning. Warning terhadap curah hujan yang tinggi dan potensi ada angin kecang," ujarnya.

Dia menjelaskan, tingginya curah hujan ini dikarenakan tekanan udara rendah di Samuda Hindia serta adanya sirkulasi angin tertutup di sekitar Laut Jawa. "Kelembaban udara juga masih tinggi. Jadi hampir semua wilayah di Jabar akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan sampai beberapa bulan ke depan," imbuhnya.

Pada puncaknya, BMKG memprediksi curah hujan mencapai 200-400 mm per bulannya. Kondisi ini lebih terasa di wilayah selatan Jabar. Kondisi inipun mengakibatkan gelombang tinggi di pantai selatan Jabar seperti Pangandaran dan Palabuhan Ratu.

"Angin kencang dan gelombang tinggi harus diwaspadai, bisa mencapai lima meter. Nelayan diimbau waspada," katanya. Hal ini berbeda dengan di pantau utara karena gelombang dan anginnya relatif lebih kecil. "Utara relatif aman, 0,25-0,75 meter," ucapnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terkini 3 Wilayah Jabar Diterjang Banjir dan Longsor, Ratusan Warga Mengungsi
Kondisi Terkini 3 Wilayah Jabar Diterjang Banjir dan Longsor, Ratusan Warga Mengungsi

Pj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.

Baca Selengkapnya
Ribuan Rumah di OKU Terendam hingga Jembatan Putus Imbas Banjir
Ribuan Rumah di OKU Terendam hingga Jembatan Putus Imbas Banjir

Tingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.

Baca Selengkapnya
Jembatan Utama di Jalur Puncak II Putus
Jembatan Utama di Jalur Puncak II Putus

Runtuhnya jembatan ini berdampak pada mobilitas masyarakat karena jembatan ini menghubungkan jalan antara Desa Hambalang menuju Babakanmadang.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Terbaru Gempa Garut 6,2 Magnitudo, Pantai Sayangheulang Sempat Surut
Fakta-fakta Terbaru Gempa Garut 6,2 Magnitudo, Pantai Sayangheulang Sempat Surut

Bencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.

Baca Selengkapnya
Longsor di Sukabumi, Anak 10 Tahun Tewas Tertimbun
Longsor di Sukabumi, Anak 10 Tahun Tewas Tertimbun

Korban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).

Baca Selengkapnya
Jawa Barat Siaga Bencana Hingga Mei 2025
Jawa Barat Siaga Bencana Hingga Mei 2025

Pemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.

Baca Selengkapnya
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik

Warga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Picu Banjir hingga Longsor di Sukabumi
Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Picu Banjir hingga Longsor di Sukabumi

Sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi setelah cuaca ekstrem terjadi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).

Baca Selengkapnya
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara

Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem di Sukabumi Sebabkan Longsor, Puluhan Rumah Hancur hingga Akses Jalan Tertutup
Cuaca Ekstrem di Sukabumi Sebabkan Longsor, Puluhan Rumah Hancur hingga Akses Jalan Tertutup

Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).

Baca Selengkapnya
Ini Analisis Badan Geologi soal Gempa Magnitudo 6,2 di Garut
Ini Analisis Badan Geologi soal Gempa Magnitudo 6,2 di Garut

Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Klaim Penyebab Hek Kramat Jati Banjir Bukan Proyek Tanggul Jebol, Tapi Ada Turap
Heru Budi Klaim Penyebab Hek Kramat Jati Banjir Bukan Proyek Tanggul Jebol, Tapi Ada Turap

Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.

Baca Selengkapnya