Ahok akan usir warga Kampung Pulo yang menjual rusunnya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengatakan, akan bersikap tegas kepada warga gusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur apabila menjual rumah susun (rusun) Jatinegara Barat dengan seenaknya.
Mengingat, rusun tersebut diperuntukkan bagi warga Kampung Pulo yang terkena imbas penertiban, lantaran lahan mereka dipergunakan untuk normalisasi kali Ciliwung.
"Kalau dia keluar ya kita ambil unitnya, nggak masalah. Dia nggak bisa jual karena sudah pakai KTP," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/8).
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Kenapa Cak Kartolo menjual rumahnya? Sejak sebelum pandemi Covid-19, Cak Kartolo sudah berniat menjual rumahnya. Hasil penjualan rumah dua lantai seluas 440 meter itu bakal digunakan untuk biaya pendidikan para cucunya.
-
Kenapa rumah tersebut harus dijual? Meskipun rumah ini menyimpan kenangan indah dari 11 tahun perjalanan rumah tangga mereka, akhirnya rumah unik ini harus dijual.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Siapa pemilik Rumah Kalang ini? Dikutip dari Jogjaprov.go.id, bangunan itu merupakan Rumah Kalang milik BH Noerijah.
Ahok menuturkan, jika ditemukan warga Kampung Pulang menjual rusun tersebut, maka tak segan-segan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI akan mengambil paksa dan mengusir penghuni rusun itu.
"Di Kampung Pulo nanti anggota dan rusunnya disesuaikan dengan unitnya, jadi kita nggak mau terulang kasus yang dulu. Kalau sampai dia jual dan sewakan pun, yang langsung ambil, bodoh. Kami langsung usir," ujarnya.
Untuk mengantisipasi transaksi penjualan rusun terjadi, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat dengan mengecek keaslian dari Kartu Tanda Pengenal (KTP) warga Kampung Pulo, Jakarta Timur.
"Misal kamu beli bukan ber-KTP DKI atau KTP DKI tapi bukan orang Kampung Pulo, kita cek langsung dan kami usir. Kita membuat kartu rusun itu kartu ATM bank. Kita sudah banyak ngusir kayak yang terjadi di Muara Baru dan Marunda," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca SelengkapnyaWarga menumpang alamat KTP/KK Surabaya tak akan dapat bantuan apapun dari Pemkot setempat. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaJoko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaWarga Lumajang bernama Agus Gemoy mengaku disomasi usai mencopot stiker caleg yang ditempel di dinding rumahnya tanpa izin.
Baca SelengkapnyaRumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara dijarah.
Baca SelengkapnyaPenghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca Selengkapnya