Ahok cabut banding, Haji Lulung ajak semua orang cooling down
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana meminta semua pihak untuk menghormati keputusan dari Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama. Ahok sapaan akrab Basuki memutuskan untuk mencabut berkas bandingnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Abraham atau akrab disapa Lulung ini mengatakan, keputusan untuk tidak mengajukan banding adalah hak dari terdakwa kasus dugaan penodaan agama itu bersama dengan penasihat hukumnya. Untuk itu, dia meminta kepada pendukung Ahok untuk tenang dalam kondisi seperti ini.
"Itukan hak dia tidak banding dan hak pengacara harus kita hormati dan hargai. Sekarang semua orang harus cooling down setelah ini. Bahwa kita jangan terjebak pada satu permasalahan satu orang saja," kata Lulung saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/5).
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Selain itu, politisi PPP ini meminta kepada semua pihak untuk tidak mengkaitkan kasus Ahok itu dengan permasalahan terhadap golongan atau agama tertentu. Sebab kasus yang menjerat mantan politisi Gerindra itu murni lantaran kekeliruannya sendiri dengan membawa surat Al-Maidah ayat 51 dalam kunjungan ke Pulau Pramuka pada 27 September 2016 lalu.
"Padahal Ahok pribadi tunggal melakukan penistaan terhadap agama Islam. Semua beropini, akhirnya terjebak seolah-olah pilkada ini pilkada agama dan golongan. Itu yang enggak bener," tegasnya.
Lulung mengharapkan dukungan yang dilakukan kepada Ahok tidak perlu lagi mengerahkan massa aksi dalam satu acara. Dia khawatir permasalahan yang sudah mulai naik ke permukaan ini bisa menjadi besar dan menyebabkan perpecahan di Indonesia.
"Bisa jadi perpecahan bangsa. Kalau ini jadi ancaman kebhinekaan, kalau pihak di sana melakukan kegiatan persoalan Basuki Tjahaja Purnama terus. Semua harus sadar menerima sebuah keputusan Basuki. Mereka enggak salah semua," tutupnya.
Sebelumnya, adik Basuki atau akrab disapa Ahok itu, Fifi Lety Indra mengatakan, banyak pertimbangan yang dipikirkan pihak keluarga dan penasihat hukum terhadap kasus hukum dugaan penodaan agama. Bahkan sempat mengusulkan agar mantan Bupati Belitung Timur itu tetap mengajukan banding.
"Banyak pertimbangan, prosesnya panjang dan nggak gampang dari satu sisi kita tahu hak Pak BTP untuk melakukan banding mencari keadilan, maka di satu sisi kami meminta untuk terus menjalankan haknya untuk banding dan memasukkan memori banding," katanya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).
Setelah mendapati kesepakatan untuk banding, akhirnya pihak keluarga dan penasihat hukum menyampaikan usulan tersebut kepada Ahok. Tapi ternyata, bapak tiga orang anak itu memiliki kehendak lain, di mana agar banding dicabut berkasnya dan menerima vonis dua tahun kurungan.
"Semua itu dituangkan ke dalam surat yang Pak Ahok tulis sendiri, keputusan baru diambil (pihak keluarga dan penasihat hukum) pada Senin (22/5) sore itu juga," terangnya.
Fifi mengungkapkan, keputusan Ahok untuk menghentikan banding telah menggugurkan ego pribadi dari mantan politisi Gerindra itu. Alasannya tentu untuk menjaga kesatuan NKRI, dan memastikan aksi solidaritas untuk Ahok disusupi oknum tidak bertanggungjawab.
"Memang banyak sekali pertimbangan. Jadi kami enggak mau gegabah. Apalagi kami ingat banyak sekali Ahokers dan relawan yang setiap hari doa dan berdiri panas-panasan memperjuangkan supaya Pak Ahok bisa dibebaskan," tutupnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Habib Luthfi, sampai saat ini Polri telah berhasil menjaga stabilitas keamanan selama gelaran Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPerlu adanya pernyataan bersama antar-elit politik dan para calon kepala daerah untuk memperkuat narasi kebangsaan dan menekankan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri karena ingin fokus mengampanyekan pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaBasuki T Purnama membuat keputusan mengejutkan. Ahok mundur sebagai komisaris utama Pertamina per 2 Februari 2024.
Baca Selengkapnya