Ahok: Ketua Jakmania tidak bisa kontrol anak buah
Merdeka.com - Laga pamungkas Piala Presiden yang mencatatkan Persib Bandung sebagai jawaranya, dicederai aksi brutal ratusan pemuda yang mengatasnamakan suporter Persija Jakarta yakni Jakmania. Ratusan orang ditangkap dan digelandang ke Polda Metro Jaya karena melakukan penyerangan dan terlibat bentrok dengan polisi.
Kejadian ini kontra produktif dengan perjanjian yang dilakukan Ketua Jakmania Richard Ahmad sehari sebelum partai final. Saat itu Richard menjamin bobotoh aman di Jakarta asal sopan. Jakmania tidak akan membuat keributan. Kenyataannya, bus bobotoh ditimpuki batu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok melihat, perjanjian damai yang disampaikan ketua Jakmania pada dasarnya tidak bisa dijadikan jaminan tak ada kericuhan. Richard Ahmad dinilai tak mampu meredam Jakmania.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
"Persoalan kita apa? Kita ngomong jujur ya, emangnya Jakmania ketumnya dipilih rakyak kayak partai? Enggak juga kan. Nah, bisa tidak dia kontrol anak buahnya? Tidak bisa kan!" kata Ahok di Balaikota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (19/10).
Ahok mengapresiasi ketegasan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dan Kodam Jaya meredam kekisruhan saat laga final Piala Presiden. Menurutnya, langkah polisi menangkap dan menggelandang suporter Jakmania untuk mendapat pembinaan lebih lanjut, sudah tepat.
"Makanya saya sangat berterimakasih sama Kapolda dan Kodam Jaya. Tangkap. Sudah kurang ajar itu! Kemarin itu sudah lihat tuh nongkrong di Patal Senayan naik motor, tangkepin saja," tegasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar memberhentikan secara tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 28 personel Polri karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar, dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca SelengkapnyaHabiburokman mengatakan sikap pelaku seperti bukan manusia
Baca SelengkapnyaAndi Rian menjelaskan pencopotan AKP EG setelah mendapatkan laporan terkait praktik judi sabung ayam
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca Selengkapnya