Ahok nangis di persidangan: Kemarin teringat omongan bapak saya
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama sempat menangis saat membacakan eksepsi di persidangan perdananya sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama pada Selasa (13/12) kemarin. Dia sempat berhenti sejenak menyeka air matanya melanjutkan membacakan keberatan terhadap dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).
Basuki atau akrab disapa Ahok ini akhirnya menceritakan mengapa sampai dirinya menangis saat membacakan keberatannya itu. Kejadian bermula saat dia tengah menerima pengaduan warga di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
Salah seorang warga sempat menyarankan agar mantan Bupati Belitung Timur itu untuk tidak menangis lagi. Sebaiknya dia bergembira dan bernyanyi untuk menyongsong esok hari. Namun, Ahok akhirnya mengungkapkan alasannya sempat ternyeruh dan menangis di hadapan majelis hakim.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa yang meneteskan air mata di persidangan? Di dalam ruang sidang, Ristya Aryuni, yang duduk bersama beberapa anggota keluarganya, tampak menangis saat saksi memberikan keterangannya di hadapan majelis hakim. Ristya beberapa kali terlihat mengelap air matanya dengan tisu.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
-
Dimana Bangkit terlihat menangis? Pernikahan Denny Caknan dan Bella Bonita masih jadi perbincangan hangat. Kali ini sosok Bangkit Yuyudono, mantan kekasih Bella menyedot perhatian setelah diketahui menangis di konser Ndarboy Genk.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Kemarin itu, tanggal 13 kemarin persis 19 tahun ayah saya meninggal. Jadi kemarin itu saya ingat, ayah saya hormati muslim. saya langsung ingat dalam ajaran Islam itu, kalau kita menyakiti orang tua atau menista orang tua, dalam kepercayaan Islam, ayah kita nangis di kuburan," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Rabu (14/12).
Dia menambahkan, hatinya hancur saat mengenang sikap dan perkataan ayahnya, Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) yang notabene baik terhadap umat muslim. Sehingga dia merasa sangat terpuruk mengenang sosok orang yang membesarkannya saat duduk di pengadilan sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
"Makanya saya teringat bagaimana Ayah saya baik sama orang muslim dan membantu orang muslim begitu banyak dengan ayah angkat saya muslim, masak sekarang saya duduk sebagai terdakwa di sini di sidang dengan tuduhan menista agama Islam yang ayah saya hormati, menista agama Islam yang ayah angkat saya hormati. Pas meninggalnya," tegasnya.
Suami Veronica Tan ini mengenang, salah satu pesan orang tuanya adalah untuk terus bersaudara dengan orang tua angkatnya, Misribu Andi Baso Amier binti Acca. Sehingga saat sidang berjalan, dia hanya mengingat ucapan ayahnya agar terus menjadi keluarga, walaupun berbeda kepercayaan.
"Kemarin saya teringat omongan bapak saya, jadi saya teringat kemarin di 19 tahun kemarin," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaBapak ini menanti kedatangan sang anak menjelang lebaran.
Baca SelengkapnyaWakapolri Komjen Agus membagikan lebih kurang 10.000 paket sembako kepada masyarakat Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca Selengkapnya