Ahok: Rusunawa itu saya buat sekelas dengan apartemen
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku heran karena sampai saat ini, baru 69 dari 144 kepala keluarga (KK) asal Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang mau menempati Rusunawa Jatinegara Barat.
Padahal, dirinya telah membangun rusunawa tersebut setara dengan apartemen kelas menengah yang dirasa cukup mewah jika dibandingkan dengan pemukiman warga Kampung Pulo sebelumnya, di bantaran kali yang selalu kebanjiran tersebut.
"Ini tuh sama enggak kayak saya kasih kamu rumah? Ya sama dong. Misal nih orang bilang ke saya 'Hok, elu bakal gue kasih rumah di Menteng, tapi ini bukan gratifikasi. Kalau andaikata 10 turunan elu enggak kaya-kaya, boleh dah tinggal di rumah gue terus'. Tapi Bedanya, kamu enggak bisa jual lagi atau sewakan ke pihak ketiga," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/8).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
"Enggak bayar sewa, enggak bayar listrik, enggak perlu biaya ngerawat, enggak perlu bayar PBB, dan disubsidi pula (ibaratnya) di rumah Menteng itu," katanya menambahkan.
Ahok memastikan, pihaknya tak sembarangan dalam menyediakan rusunawa bagi warga Kampung Pulo tersebut. Dirinya bahkan mengaku jika rusunawa tersebut sengaja dibangun oleh pihaknya, sampai setara dengan apartemen.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga sangat yakin, siapapun tentu saja akan mau tinggal di rusunawa sekelas apartemen itu, apalagi dengan sejumlah fasilitas dan subsidi yang disediakan Pemprov DKI Jakarta kepada para penghuninya.
"Rusun Jatinegara Barat itu sudah kayak apartemen lho. Dijual Rp 400 juta aja pasti laku. Jadi Kalau mereka sampai minta surat hak milik, niatnya bukan untuk ditinggalin, tapi mau didagangkan," ujar Ahok.
"Kalau ada tawaran seperti ini, yang sudah punya rumah aja pasti mau kok, apalagi yang enggak punya rumah," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaRata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut upaya meningkatkan kesejahteraan warga setempat yang kerap terdampak bencana banjir rob dan abrasi.
Baca SelengkapnyaPembangunan ini akan diserahkan kepada UMKM, koperasi, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaBanyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaPembangunan Rumah Gratis tersebut berdiri di lahan sumbangan milik Menteri PKP Maruarar seluas 2,5 hektare (ha).
Baca SelengkapnyaSelain memiliki bangunan yang luas dan interior yang nyaman, tempat ini juga memiliki parkiran yang luas.
Baca Selengkapnya