Ahok sadar kisruh dengan DPRD DKI sita waktu benahi Jakarta
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku adanya anggaran siluman di APBD DKI Jakarta sudah lama terjadi. Permainan APBD di DPRD DKI sudah ada sejak era Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, dia mengaku posisi Jokowi saat itu masih belum kuat.
"Susah, begitu 2014 susah, tunggu nyeberang ke sana (Jokowi jadi Presiden). Pertempuran ini tidak mudah, hampir semua parpol mendukung hak angket, artinya apa? Berarti parpol menerima yang dibuat APBD DPRD itu yang sah. Ini kan sudah ditodong ada 2 jenis, siapa yang bener, iya kan. Nah itu kan terbukti gitu lho. Makanya bagi saya ini tidak mudah," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (3/3).
Ahok mengatakan, perseteruannya dengan DPRD DKI bukan lantaran dirinya tidak dapat menjalin komunikasi dan emosional. Namun, akibat tidak adanya e-budgeting maka anggaran siluman itu akan masuk dengan mudah dalam APBD.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
"Saya bukannya tidak bisa komunikasi sebetulnya, bagaimana komunikasi untuk masukin Rp 12,1 triliun. Nanti mereka juga akan menuduh, itu kan eksekutif karena eksekutif yang lelang. Dengan saya menolak seperti ini dengan e-budgeting, mau enggak mau mereka akan keluarkan versi dia, 2014 kan enggak ada versi dia, karena kemarin disusupin, sekarang enggak bisa, ada dua versi. Katanya kompromi, bukan saya enggak mau kompromi, mereka menuduh palsu, saya menuduh dia palsu. Biar masyarakat membandingkan mana yang masuk akal," tegas Ahok.
Lebih jauh, Ahok juga sadar kisruh dengan DPRD DKI menyita waktu dan aktivitasnya membenahi Jakarta. Masyarakat Jakarta juga dinilai muak melihat permainan politik kotor oleh wakil rakyatnya.
"Saya berpikir (bakal menyita waktu), saya juga mau minta maaf kepada warga DKI. Kita mempertontonkan politik memalukan seperti ini," pungkas dia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca Selengkapnya"Ya itu resiko dari sebuah kegiatan," kata Heru di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca Selengkapnya