Ahok: Saya lapor KPK soal UPS nggak ditanggapi, giliran BPK cepat
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka wacana memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok terkait laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan adanya kerugian keuangan daerah dari pembelian lahan RS Sumber Waras seluas 3,7 hektar. Ahok curiga dengan respons KPK atas laporan itu.
Dia menuding, KPK tebang pilih dalam menangani laporan audit BPK. Dia lantas membandingkan ketika melaporkan dugaan korupsi pengadaan UPS yang dinilai lamban ditangani KPK.
"Saya pengalaman lho dengan KPK yang sekarang, yang dipimpin Pak Ruki. Waktu saya datang mengantarkan laporan UPS nggak ditanggapin tuh. Saya lapor ke Bareskrim baru cepet. Ini yang kasus Sumber Waras cepat banget tek-toknya," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (8/12).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Ahok berulang kali menyatakan bahwa BPK bersikap tendensius pada dirinya. Namun dia tidak ingin berspekulasi terkait ada tidaknya pejabat BPK yang berniat menyerangnya.
"Tapi yang pasti BPK sekarang adalah Ketua BPKP DKI Prof Eddy (Eddy Mulyadi Supardi) yang waktu itu Foke dapat WTP (wajar tanpa pengecualian). Nah saya nggak tahu ini ada hubungannya nggak nih," katanya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli lahan RS Sumber Waras dari Yayasan Kesehatan Sumber Waras sebesar Rp 800 miliar. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK menunjukkan indikasi kerugian sebesar Rp 191 miliar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak takut dengan laporan tersebut
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, tidak mempersoalkan laporan yang dilayangkan oleh Staf Sekjen PDIP itu
Baca Selengkapnya