Ahok sebut gelar perkara kasusnya dilakukan terbuka biar tak fitnah
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendukung rencana Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk melakukan gelar perkara dugaan penistaan secara terbuka. Alasannya adalah untuk menghindarkan dari adanya fitnah dalam penyelesaian kasus ini.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, dirinya bersama dengan Joko Widodo sudah terbiasa dengan segala sistem yang terbuka. Terbukti saat mereka berdua masih bersama-sama memimpin Pemprov DKI Jakarta.
"Kenapa kita ingin rapat kita itu terbuka? Kalau rapat dibuka kan semua orang nonton. Kalau enggak? Ingat enggak waktu terjadi demo buruh, yang saya minta di-upload? Yang waktu saya keluar marah-marah itu loh. Gara-gara ngetik enggak ada notulen," katanya di Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dan Puput menunjukkan keserasian mereka? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
Dalam rapat tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu tengah melakukan rapat dengan perwakilan buruh sebanyak 30 orang untuk membahas upah minimum provinsi (UMP). Karena tidak ada notulensi dan untuk terhindar adanya fitnah maka dia meminta agar isi rapat tersebut diunggah di akun Youtube milik Pemprov DKI Jakarta.
"Saya bayangkan, kalau buruh diajak masuk ke dalam, untuk negosiasi, 30 orang itu setuju UMP, yang di luar 3 ribu itu bisa dipikir disogok enggak? Bisa. Tapi begitu ditayangkan, yang 3 ribu menonton proses negosiasi. Nanti dia bisa lihat," terangnya.
Belajar dari kasus tersebut, Ahok menilai keputusan Kapolri untuk membuat gelar perkara secara terbuka dalam kasus penistaan agama sudah tepat. Sehingga masyarakat dapat menilai bahwa proses hukum yang tengah berjalan tidak ada negosiasi dan terhindar dari fitnah.
"Saya kira ini keputusan tepat. Ketika ini penuh prasangka, curiga, enggak kenal, ketika itu dibuka sidangnya, berita acara kan udah keluar, juga divideoin," terangnya.
"Jadi kalau ada bagian-bagian enggak mungkin 9 jam diputar ditonton kan. Kalau ada bagian-bagian pertanyaan waktu orang enggak percaya kan dia yang gugat datang semua nih. Itu kan dibuka kalau disiarkan Indonesia seluruh dunia nonton. Orang bisa tahu dong kamu ada niat atau enggak. Saya kira ini cara yang paling tepat yang sudah kami lakukan sejak di Jakarta," tutup Ahok. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca Selengkapnya