Ahok sebut polisi Indonesia masih takut langgar HAM saat beraksi
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penindakan terhadap pelaku terorisme di Indonesia masih terlalu lunak. Lunaknya penanganan dinilai Ahok terganjal oleh aturan Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain HAM, pria yang akrab disapa Ahok ini sebut tidak ada tindakan terorisme apapun yang dihalalkan terlebih bila membawa nama agama.
"Justru kan sudah terlalu lunak ya, sudah tahu, tidak ditindak karena takut apa kata masyarakat, apalagi orang berlindung di balik agama. Seolah-olah dia kalau ditangkap kan seolah-olah dia rohani gitu loh," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa Ahmad Sahroni meminta pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana? 'Sadis sekali, betapa mudahnya hari gini merenggut nyawa manusia. Apalagi anak ini tidak berdosa, tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami pelaku,' ujar Sahroni, Rabu (28/2). 'Maka saya minta aparat penegak hukum menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Karena ini memang sudah direncanakan, pelaku sudah tahu bagaimana cara untuk menutupi jejak kejahatannya,' tambah Sahroni.
Seperti kejadian ledakan bom di Sarinah kemarin, lanjutnya, para pelaku teror ini masih mendapat penanganan yang dinilai cukup baik. Saat kedapatan membawa bom dan senjata, para pelaku masih dibawa ke pos polisi untuk diintrogasi.
"Lihat saja cara polisi nindak itu orang, sudah tahu orang bawa bom, curiga, bawa senjata, masih baik-bawa satpam giring baik-bawa ke pos polisi. Orang ini udah enggak bisa digiring, dia sudah bawa bom, bawa senjata, main digiring lagi kan, digiring juga polisi juga dengan baik hati," jelasnya.
Mantan politisi Gerindra ini menyimpulkan bahwa cara aparat penegak hukum terhadap pelaku teror masih sangat lunak dan kooperatif. Seharusnya, lanjut Ahok, bila ada oknum yang sudah kedapatan mengancam keamanan warga, maka sebaiknya langsung ditembak mati.
"Kita terlalu lunak. Kita lihat orang itu takut. Kalau lihat orang mencurigakan, nanti lapor Komnas HAM lah, bilang melecehkanlah. Gue bilang persetan sama komnas HAM kalau belain begitu," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaBakal Calon Presiden Anies Baswedan berbicara tegas terkait masalah hukum di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi saat mengamankan demo.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca Selengkapnya