Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok sebut Sunny pernah dituduh provokator oleh Megawati

Ahok sebut Sunny pernah dituduh provokator oleh Megawati Ahok dan Megawati dalam acara peluncuran buku.. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut Sunny Tanuwidjaja selalu mengikuti rekam jejaknya di dunia politik Indonesia. Sunny, kata Ahok, merasa kagum dengan gaya berpolitiknya sejak lama.

Ahok kembali mengungkapkan Sunny tengah menyelesaikan disertasi gelar doktoralnya di Department of Political Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat.

Mulai dari tahun 2009 bahkan sebelum Ahok hendak maju menjadi cawagub, Sunny sudah mengikutinya. Hingga sekarang jelang Pilgub 2017, Sunny pun terus ikut.

Bahkan, saat Ahok berkonsolidasi dengan para petinggi partai. Sebut saja, pertemuan Ahok dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Sunny terus mendampingi Ahok.

"Sampai ke Bu Mega saya ajak si Sunny. Ketemu Surya Paloh juga," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (7/4).

Mantan politisi Gerindra ini pun berkisah, saking seringnya Sunny mendampingi, dirinya sempat dituduh Megawati sebagai provokator yang mempengaruhi Ahok agar maju secara independen dalam Pilgub DKI. Alhasil, Sunny pun dilarang masuk dalam pertemuan saat Ahok bertemu Mega.

"Bu Mega tidak izinin, saat kita ketemu berdua Sunny di luar. Bu Mega mikir Sunny yang memprovokasi saya untuk eksperimen. Saya suka becanda si Sunny, 'gue nih kelinci percobaan lu ya, lu jangan ngompor-ngomporin gue'," ujar Ahok.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) mengirimkan nama Sunny ke Direktorat Jendral Imigrasi untuk dicegah bepergian ke luar negeri. Pencegahan tersebut terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pembahasan Raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan Raperda tata ruang strategis Jakarta Utara.

Selain Sunny, KPK juga mencekal direktur PT Agung Sedayu Group, Richard Halim Kusuma. Pencekalan dilakukan untuk enam bulan ke depan terhitung sejak 6 April. Tujuannya adalah jika penyidik membutuhkan keterangan, kedua sedang tidak berada di luar negeri.

"Untuk kepentingan penyidikan, pencegahan ke luar negeri terhadap dua orang ini berkaitan dengan penanganan perkara suap Raperda zonasi di DKI Jakarta. Itu terhadap Sunny Tanuwidjaja kemudian Richard Halim Kusuma ini adalah Direktur PT Agung Seday Group. Sunny staf khusus gubernur DKI," Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di KPK, Kamis (7/4).

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja
Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja

Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Blak-blakan 'Diam-Diam' Temui Ahok di Penjara, Singgung Tugas Khusus
VIDEO: Megawati Blak-blakan 'Diam-Diam' Temui Ahok di Penjara, Singgung Tugas Khusus

Megawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!

Penuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Ungkap Tugas Khusus untuk Ahok di PDIP, Sebut Puan Ternyata Lebih Cengeng!
VIDEO: Megawati Ungkap Tugas Khusus untuk Ahok di PDIP, Sebut Puan Ternyata Lebih Cengeng!

Megawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketum PDIP Megawati Bicara Sakit Hati Ke Cak Lontong Sampai Blak blakan Soal Ahok
VIDEO: Ketum PDIP Megawati Bicara Sakit Hati Ke Cak Lontong Sampai Blak blakan Soal Ahok

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjawab sejumlah pertanyaan dari komedian Cak Lontong.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Ahok soal Jokowi Absen di HUT PDIP Hingga Panas Debat Prabowo & Anies
VIDEO: Jawaban Ahok soal Jokowi Absen di HUT PDIP Hingga Panas Debat Prabowo & Anies

Ahok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Tantang Wartawan yang Sebut Dirinya Bodoh,
VIDEO: Megawati Tantang Wartawan yang Sebut Dirinya Bodoh, "Jangan Main-Main Sama Saya!"

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang menyebutnya bodoh, saat peresmian Kebun Raya Mangrove di Surabaya, Rabu (26/7)

Baca Selengkapnya
Mega Bongkar Rahasia saat Eks Panglima TNI Andika Pepet Putri Jenderal Intelijen Darah Kopassus
Mega Bongkar Rahasia saat Eks Panglima TNI Andika Pepet Putri Jenderal Intelijen Darah Kopassus

Secara khusus, Mega mengungkap rahasia saat Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa melakukan pendekatan dengan putri jenderal intelijen berdarah Kopassus.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara
Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara

Ahok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Halus Airin Soal 'Dibentak' Kena Ospek Mega PDIP saat Diusung Maju Pilkada Banten
VIDEO: Jawaban Halus Airin Soal 'Dibentak' Kena Ospek Mega PDIP saat Diusung Maju Pilkada Banten

Usai resmi diusung Golkar maju Pilkada Banten hari ini, Selasa (27/8), Airin menegaskan reaksi biasa dalam politik.

Baca Selengkapnya