Ahok Soal Pertamina Masih Jual Premium: Beberapa Daerah Masih Membutuhkan
Merdeka.com - Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium saat ini masih dibutuhkan. Sehingga pemerintah masih menjualnya kepada konsumen di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
"Ya, itu kan memang, dulu di DKI (Jakarta) sudah pernah saya hapus. Tapi kan beberapa daerah memang membutuhkan," katanya seusai menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, di Rumah Dinas Loji Gandrung, Rabu (7/4) malam.
Saat ini, pihaknya sedang membuat program ‘Langit Biru’ untuk mengajak masyarakat supaya meninggalkan premium. Karena (premium), menurutnya, secara kualitas kurang baik.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk Program Langit Biru? Pertamina terus mencanangkan Program Langit Biru dengan mengembangkan Bahan Bakar Kendaraan berbasis nabati atau bioenergi.
-
Apa program Pertamina untuk masyarakat? Program ini merupakan salah satu apresiasi Pertamina kepada masyarakat, terutama pengguna loyal produk Pertamina, sehingga masyarakat bisa memiliki pengalaman mudik yang nyaman, aman dan menyenangkan dengan Pertamina.
-
Kapan Pertamina mulai jalankan Program Langit Biru? 'Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Mengapa Pertamina ikut serta dalam program ini? Pertamina mendukung penuh tujuan tersebut dengan memfasilitasi kegiatan kali ini di Balikpapan. Harapannya insan BUMN dapat semakin menggali potensinya dalam bidang konten kreator, guna menyebarkan kebaikan melalui pemberitaan positif khususnya melalui media sosial.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
“Orang kalau pakai Pertalite atau Pertamax itu juga lebih hemat sebetulnya,” ujarnya.
Menurut pria kelahiran 29 Juni 1966 itu, kendaraan yang diproduksi saat ini sebenarnya dirancang bukan untuk BBM jenis Premium.
“Jadi secara kebutuhan ekonomi rakyat masih membutuhkan Premium. Ini yang akan kita lakukan bertahap,” jelasnya.
Ahok menambahkan, di Jawa Tengah, sangat sedikit masyarakat yang memanfaatkan Premium. Karena masyarakat makin sadar, dari sisi lingkungan maupun sisi ekonomi, memang lebih baik serta lebih hemat dengan Pertalite dan Pertamax.
“Saya nggak tahu (sampai kapan Premium dipertahankan). Mesti tanya ke menteri, kita kan cuma jalankan saja,” terangnya.
Terkait masih dipertahankan penjualan Premium juga menjadi pembahasan di kalangan wakil rakyat. Belum lama ini, Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah menyindir Pemerintah Indonesia karena masih menjual BBM jenis Premium ini.
Menurutnya, negara di luar Indonesia sudah banyak yang sudah tidak menggunakan Premium. Sedangkan di Indonesia masih digunakan dan bahkan Ahok sebagai Komisaris Pertamina tidak pernah membahas hal tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area Manager Communication, Relation & CSR Ahad Rahedi mengatakan, program Langit Biru ini diuji-coba pada 71 SPBU reguler di wilayah Sales Area NTT.
Baca SelengkapnyaPenegasan ini sebagai respons atas tercemarnya air warga di pemukiman yang tidak jauh dari lokasi SPBU.
Baca SelengkapnyaPertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Arifin memberikan beberapa catatan dari wacana yang berkembang di publik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, SPBU mini milik Pertamina ini hanya menjual Pertamax.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia diperkirakan bakal semakin berdampak terhadap harga BBM Non Subsidi yang tidak mendapat sokongan anggaran dari APBN.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan jenis BBM dengan oktan paling rendah yaitu 90, dengan ciri warna hijau terang.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca Selengkapnya