Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok tak setuju pecinta alam di SMA dihapus, tapi harus dibina

Ahok tak setuju pecinta alam di SMA dihapus, tapi harus dibina Gunung Gede-Pangrango. ©2013 Merdeka.com/Ramadhian F

Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, akrab disapa Ahok, menilai bahwa Dinas Pendidikan terlalu cepat menutup kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam di sekolah-sekolah di Jakarta.

Langkah penutupan kegiatan ekstrakurikuler tersebut merupakan reaksi dari kasus kekerasan yang menyebabkan kematian siswa Kelas 1 SMAN 3 Jakarta, Arfiand Caesar Al Irhami (16) yang diduga dianiaya saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam di sekolah tersebut.

Ahok mengatakan, seharusnya kegiatan ekstrakurikuler tersebut tidak langsung ditutup, melainkan dikaji ulang.

"Makanya aku pikir ini reaksi yang terlalu cepat. Makanya saya katakan nggak boleh kaya pemadam kebakaran, bukan menghapus, tapi tunda dulu, kaji, siap nggak guru-gurunya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (1/7).

Menurutnya, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola aktivitas tersebut, harus sangat diperhatikan mengingat ekstrakurikuler pecinta alam sangat berat tantangannya. Ahok sendiri menyarankan untuk melibatkan tentara atau organisasi-organisasi pecinta alam yang berpengalaman mengelola kegiatan tersebut.

"Jadi kalau mau jadi pembimbing mesti ikut jalan, jangan main orang bikin rute-rute tapi nggak pernah survei. Kalau sekolah nggak siap harus pakai organisasi, pakai clubnya Aranyacala Trisakti atau Mapala UI, pakai mereka supaya turun, latihkan kelompok. Jadi pembimbing tuh ada tentara atau siapa," tegas Ahok.

Terkait dengan unsur kekerasan yang potensial terjadi dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam, Ahok menekankan pentingnya ketegasan pihak sekolah dalam mengatasi hal ini.

"Kalau ada yang membully gitu harus dikeluarin, udah sok. Itu udah kayak gaya preman, gaya mafia lama-lama," tutur Ahok.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Bullying Bocah Makin Mengerikan, Bisakah Pelaku yang Masih di Bawah Umur Dihukum Penjara?
Kasus Bullying Bocah Makin Mengerikan, Bisakah Pelaku yang Masih di Bawah Umur Dihukum Penjara?

Kasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Tidak Boleh Ada Lagi Bullying di Sekolah!
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Tidak Boleh Ada Lagi Bullying di Sekolah!

Jokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini

Baca Selengkapnya
Kronologi Kasus Bullying di SMAN 70 Bulungan Jaksel Berujung 5 Senior Didepak dari Sekolah
Kronologi Kasus Bullying di SMAN 70 Bulungan Jaksel Berujung 5 Senior Didepak dari Sekolah

Korban insial ABF yang masih duduk di bangku kelas satu SMA harus menelan rasa pahitnya menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Viral Video Pria Arogan Ngamuk Suruh Anak SMA Sujud dan Menggonggong
Viral Video Pria Arogan Ngamuk Suruh Anak SMA Sujud dan Menggonggong

Dalam video, terlihat di menit awal terdengar suara perempuan bilang bahwa siswa SMA tersebut meminta maaf.

Baca Selengkapnya
Viral Remaja Putri di Jambi Diculik dan Dibully Senior, Pura-Pura Diajak Makan Malah Dikeroyok
Viral Remaja Putri di Jambi Diculik dan Dibully Senior, Pura-Pura Diajak Makan Malah Dikeroyok

Viral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ide Galak Ahok Tolak Hukuman Mati Koruptor Pilih Dimiskinkan
VIDEO: Ide Galak Ahok Tolak Hukuman Mati Koruptor Pilih Dimiskinkan "Biar Makin Sengsara di Penjara!"

Ahok lebih memilih koruptor dimiskinkan dan dihukum penjara seumur hidup

Baca Selengkapnya
DPR Nilai Efek Jera Pelaku Tawuran Pelajar Belum Optimal
DPR Nilai Efek Jera Pelaku Tawuran Pelajar Belum Optimal

Viral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Ahok Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Seperti Zaman Orde Baru: Rakyat Cuma jadi Penonton!
Ahok Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Seperti Zaman Orde Baru: Rakyat Cuma jadi Penonton!

Ahok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Selengkapnya