Ahok ungkap hubungan Sunny Tanuwidjaja dan bos Sinar Mas

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kenal Sunny Tanuwidjaja sejak kampanye Pilgub DKI tahun 2012 lalu. Menurut Ahok, Sunny yang belakangan sering dikait-kaitkan dalam kasus suap yang melibatkan Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi, ikut mengatur jadwal kampanyenya pada Pilgub DKI empat tahun silam itu.

"Itu waktu kampanye dulu, dia yang atur jadwal. Waktu masih zaman keliling-keliling, itu sengaja dia yang ngatur karena enggak ada staf kan, dia mau ikut ya sudah," kata Ahok di Balaikota DKI, Rabu (6/4).

Ahok mengungkapkan Sunny adalah sepupu dari istri Franky Oesman Widjaja, anak dari Eka Tjipta Widjaja, bos Sinar Mas. Hal itu diungkapkan Ahok untuk mengklarifikasi kabar yang menyebut Sunny sebagai cucu dari Eka.

Pada tahun 2012, ujar Ahok, Sunny membuat disertasi mengenai politik Ahok untuk studi S3 di salah satu Universitas Amerika Serikat.

"Sejak saya di DPR, dia mau selesaikan S3, dia dulu di CSIS. dia tunggu bikin beasiswa doktornya. Dia mau bikin disertasi doktor, makanya dia mau nunggu sampai selesai kepilih engga? dia pengen tahu gaya politik saya bisa terpilih enggak, karena secara logika politik belum bisa kayak saya. Dia tadinya mau berangkat balik, tapi tanggung dia tunggu sampai 2017 jadi enggak nih," kata dia.

Lanjut dia, saat Sunny berada di Balaikota DKI, ia tak mempunyai jabatan apapun. Sunny juga tak menjabat bidang apapun sejak Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2014.

"Memang dia jarang masuk, kerja enggak kabur kok, dia kerja di salah satu konglomerat, dia mau menyertakan disertasi doktornya, dia mau ikutin karier saya sampai bisa terpilih lagi, saya kan anggap saya cuma anak hoki, kalau enggak ada Pak Jokowi saya enggak bisa jadi Gubernur enggak ada cerita Ahok jadi Gubernur," kata dia.

"Enggak ada desk job dia sama saja kayak anak magang, semua orang bebas di rumah saya. Enggak ada staf ahli enggak gajian. Dia kerja sama orang sambil ngerjain skripsi dia ikut saya, gimana sepak terjang Ahok, engak ada partai berantam semua," tandasnya.