Ahok yakin penggeledahan Dinas PU bikin PNS lain takut
Merdeka.com - Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta digeledah oleh tim penyidik Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi perbaikan dan pemeliharaan saringan sampah Dinas PU DKI tahun anggaran 2012-2013. Total anggaran dari kasus tersebut hampir mencapai Rp 21,6 miliar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai penggeledahan tersebut dapat menjadi peringatan berbahaya untuk para PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. "Makin menakutkan orang yang main-main (anggaran)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (18/9).
Menurut Ahok, penggeledahan tersebut bakal membuat sistem yang ada di Pemprov DKI semakin baik. Ahok pun mengakui Dinas PU memang banyak terjadi penyelewengan anggaran.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
"Bagus. Jadi semakin digeledah-geledah makin bagus. Semua orang juga udah tahu banyak mark up," kata Ahok.
Dalam kasus Dinas PU itu, Kejaksaan Agung telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka, yakni mantan Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo, mantan Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air, Rifki Abdullah dan mantan Dirut PT Asiana Technologies Lestari, Noto Hartono.
Kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jaringan atau saringan sampah di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta masuk dalam program pemeliharaan dan operasional infrastruktur pengendalian banjir yang senilai Rp 14,4 miliar pada 2012 dan Rp 7,21 miliar pada 2013. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji bakal menindak pengembang nakal bila diberi mandat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan tren kepercayaan publik terhadap sembilan lembaga negara, termasuk Kejagung.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyebut ada sejumlah kader partainya yang menjadi target operasi (TO) aparat penegak hukum menjelang Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya