AHY ibaratkan medsos dengan pisau, bisa potong sayur atau menusuk orang
Merdeka.com - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengibaratkan media sosial seperti pisau. Pisau itu, kata dia, tergantung dipakai untuk apa dan bagaimana.
"Pisau bisa digunakan untuk memotong sayuran untuk dimasak enak bisa juga dipakai untuk menusuk orang," kata AHY sewaktu menggelar pertemuan dengan bertemu penggiat group Facebook group 'Ambarawa tercinta', Kamis (12/4).
AHY menjelaskan, media sosial dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat, mengembangkan usaha pelaku UMKM. Tetapi, media sosial juga dapat memicu perseteruan lantaran tidak bijak dalam menyaring informasi.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
-
Siapa yang membully AY? Peristiwa itu terekam video dari ponsel salah satu rekan korban. Alhasil, video berdurasi 3 menit menyebar luas di media sosial.Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya.
-
Bagaimana cara memanfaatkan media sosial untuk promosi makanan? Coba untuk beri penawaran dengan harga menarik, diskon acara tertentu, dan juga giveaway. Tentunya upaya promosi itu dapat meningkatkan engagement ke target pasarmu.
-
Kenapa publik curiga AHY pasangan Anies? Alasan inilah yang membuat publik curiga AHY adalah pasangan Anies.
-
Apa yang dibilang AHY tentang politik uang? 'Fenomena vote buying, politik uang memang bukan fenomena yang baru, betul, tapi kali ini tahun 2024 ini ugal-ugalan luar biasa. Dari mana kita harus bisa menyiapkan uang luar biasa besar itu untuk mempertahankan kursi untuk mendapatkan kursi,' kata AHY saat buka bersama dengan kader Demokrat di Hotel Four Seasons, Jakarta, Sabtu (23/3).
"Tanpa membaca berita atau informasi yang diterima hanya dari headline-nya judulnya yang kadang tidak sesuai dengan isinya bermodalkan jempol langsung di-share dan di-like," ujar AHY.
AHY pun berpesan agar pengguna sosial selalu mawas diri dan tidak menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat yang memancing polemik ataupun memancing respon yang tidak baik. Jangan sampai media sosial memecah belah bangsa.
"Hati-hati dengan menggunakan media sosial. Sebaiknya gunakan kata-kata baik, kata-kata bijak. Pilihan satu kalimat sangat berarti di era sekarang era digital," ujar dia.
"Kita ini adalah negara yang majemuk berbeda-beda suku agama ras etnis pilihan politik tetapi jangan sampai karena perbedaan itu kita berantem di sosial media," dia menandaskan.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah bakal memisahkan e-commerce dan media sosial, khususnya di platform TikTok.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaBuzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaSkema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKonsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaBerpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca Selengkapnya