Air Saluran Irigasi di Klaten Berwarna Merah, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Merdeka.com - Warga Desa Bulan dan Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten digegerkan dengan warna aliran saluran irigasi yang berubah warna menjadi merah seperti darah, Kamis kemarin. Diduga aliran air tercemar oleh limbah yang sengaja dibuang ke sungai.
Sat Reskrim Polres Klaten terus bergerak menangani kasus air yang berubah menjadi merah dan viral di media sosial, Kamis (16/9). Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah mengatakan pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut. Polres juga sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut.
"Dari Tipiter sudah ke TKP (tempat kejadian perkara) dan mengambil sampel bekas dari kapas yang ada bekas limbah dan tanah yang ada airnya. Kita tindaklanjuti ke Labfor maupun Dinas Lingkungan Hidup untuk mengetahui apakah di dalamnya seperti apa," ujar Abdillah, Jumat (17/9).
-
Apa yang diuji di laboratorium lingkungan? Hasil sampel akan diuji meliputi kualitas air permukaan, air limbah dan air sanitasi, yang kemudian dikembangkan ke pengujian lainnya yakni emisi, sumber bergera, emisi sumber bergerak/tidak bergerak, udara di lingkungan kerja, sampai bahan beracun berbahaya.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan untuk mengelola limbah air? PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaparkan inovasinya dalam pembuatan lahan basah untuk mengelola limbah air terproduksi dampak dari kegiatan operasionalnya.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Kenapa Jawa Barat butuh laboratorium lingkungan? Laboratorium tersebut akan fokus menangani pengujian bahan kimiawi cair, termasuk dari hasil buang perusahaan (limbah). JIka terbukti mencemarkan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dimendapat sanksi hukum.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Rokan mengelola limbah air? Pengelolaan limbah air terproduksi dilakukan dengan lahan basah buatan (Constructed Wetland) yang berbasis teknologi hidro.
-
Kapan laboratorium lingkungan diresmikan? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
Abdillah mengungkapkan, pihaknya akan melakukan klarifikasi kepada sejumlah saksi yang mengetahui terkait pencemaran air saluran irigasi yang berubah merah.
"Kemarin ada beberapa saksi yang sudah memberikan keterangan. Ada seorang petani yang melihat mobil boks berhenti di tengah sawah dan membuang sesuatu. Petani itu tidak tahu kalau limbah tersebut seperti itu," kata Abdillah.
Langkah lain yang sudah dilakukan Polres Klaten, menurut Abdillah adalah, pengujian sampel terkait pencemaran limbah di saluran irigasi yang berwarna merah di Labfor. Namun hingga sore ini hasilnya belum diketahui.
"Perlu kita dalami karena hasil dari laboratorium forensik kan belum tahu kandungannya seperti apa. Jadi tingkat berbahaya, bisa dikonsumsi atau tidak tanaman tersebut nanti seperti apa masih kita dalami," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPenyidik yang menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan hari ini menyita sejumlah barang bukti.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membentuk satuan tugas (satgas) guna mengurangi masalah polusi udara yang menyelimuti Ibu Kota dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya