Air Sungai di Denpasar Berubah Merah Akibat Pencemaran Limbah Tekstil
Merdeka.com - Warna air sungai atau Tukad Badung di sekitar Jalan Imam Bonjol, Denpasar, Bali berubah menjadi merah, Selasa (26/11). Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Dewa Sayoga menerangkan bahwa sungai itu berubah berwarna merah karena pemilik sablon Nurhayati membuang limbah sembarangan.
Pemilik sabon dianggap melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2015 tentang Tertib Lingkungan Pasal 12 ayat 3.
"Untuk denda setinggi-tingginya Rp50 juta dan kurungan enam bulan," kata Sayoga saat dihubungi.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
-
Bagaimana Telaga Warna di Dieng berubah warna? Danau ini memiliki keunikan berupa warna air danau yang bisa berubah-ubah saat terkena pantulan sinar matahari. Fenomena ini disebabkan oleh tingginya kandungan belerang pada air danau.
-
Bagaimana kondisi sungai di Pekalongan? Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Kenapa Sungai Yamuna tercemar limbah busa? Menurut aktivis setempat, busa beracun sebagian besar disebabkan pembuangan limbah industri secara ilegal.
-
Bagaimana kondisi aliran sungai di Kampung Batu Malang? Dituturkan petani setempat bahwa aliran air di sana deras terus, dan selalu jernih. 'Ini biasanya mah kecil air di sungainya, tapi ini deras dan selalu jernih. Jadi paling bagus air di Batu Malang itu, bersih terus,' kata petani setempat yang ditemui di lokasi.
Sementara I Gusti Made Suandhi yang merupakan Perbekal Desa Dauh Puri Kauh menyampaikan, bahwa kejadian seperti ini baru pertama kali.
Dia mengutarakan, di wilayah itu ada empat pengusaha sablon dan tekstil. "Sebenarnya warga kita sudah dibina. Ia suah lama tinggal di sini. Kita terkejut. Kebetulan lupa atau gimana limbahnya dibuang di kali," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaDulunya, kawasan bantaran sungai itu terkenal karena kondisinya yang kumuh akibat tumpukan sampah dan kotoran lainnya.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaSungai Kali Baru Cimanggis ini diduga tercemar limbah hingga dipenuhi busa, viral.
Baca SelengkapnyaBusa putih dari limbah deterjen rumah tangga terangkat akibat penurunan air di atas normal.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaSungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya