Air Terjun Taman Wisata Bantimurung Mendadak Keruh, Warga Dilarang Mendekat
Merdeka.com - Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ditutup sementara akibat banjir yang meluapkan Sungai Bantimurung dalam kawasan wisata tersebut.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros, Ferdiansyah di Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa (7/12).
Dia mengatakan, dalam tiga hari terakhir sejak 5 - 7 Desember 2021 hujan deras mengguyur Bumi "Butta Salewangang" ini, sehingga menimbulkan banjir di pemukiman warga. Termasuk objek wisata andalan Kabupaten Maros yang terkenal dengan air terjun dan penangkaran kupu-kupu endemiknya.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya sudah dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Kabupaten Maros, sehingga pengelola wisata berinisiatif menutup sementara demi keselamatan pengunjung.
Menurut dia, apabila besok cuaca sudah cerah dan air sudah surut, maka TWA Bantimurung kembali dibuka untuk pengunjung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Mengenai kondisi Sungai Bantimurung, diakui hampir setiap tahun pada saat musim hujan meluap, jika intensitas curah hujan tinggi.
Hal itu dibenarkan petugas TWA Bantimurung, Mustari yang sehari-harinya mengawasi pengunjung dan sekaligus membersihkan lokasi TWA tersebut.
Dia mengatakan, saat air sungai keruh dan volumenya besar, pengunjung tidak diperkenankan mandi-mandi di sekitar air terjun.
"Hal ini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada pengunjung, meskipun terdapat ban pengaman yang disewakan." Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air yang biasa digunakan jernih mendadak keruh berwarna kecoklatan.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaSayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaPengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaSementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.
Baca SelengkapnyaSaking keringnya, warganet bahkan menyamakan terasering tersebut dengan dataran di Timur Tengah
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang objek wisata air terjun Tumpak Sewu pada Rabu (30/1).
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca Selengkapnya