Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Airlangga: Metode Dakwah Yaqowiyu Kiai Ageng Gribig Jadi Pedoman Hidup Keluarga Saya

Airlangga: Metode Dakwah Yaqowiyu Kiai Ageng Gribig Jadi Pedoman Hidup Keluarga Saya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Istimewa

Merdeka.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, leluhurnya, seorang ulama besar Jawa bernama Ki Ageng Gribig tak kenal lelah dalam mensyiarkan agama Islam di Tanah Jawa.

"Ki Ageng Gribig atau yang bernama asli Wasibagno Timur adalah ulama besar yang menyebarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten dan sekitarnya. Beliau juga dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V," kata Airlangga saat acara Haul Ki Ageng Gribig, di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (23/9) malam. Seperti dilansir Antara.

Airlangga yang mengenakan baju koko lengan panjang itu tak kuasa menahan air mata saat menghadiri acara haul leluhurnya itu. Airlangga mengatakan, ketokohan dari seorang Ki Ageng Gribig itu harus menjadi contoh dari setiap umat muslim di Indonesia.

Cucu dari Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit itu merupakan seorang alim ulama yang terkenal dermawan dan tak pernah pelit untuk membagikan ilmu serta harta yang dimilikinya.

"Saat hidup dia adalah menjadi amir tanah perdikan di Jatinom. Dia adalah penasihat spiritual Raja Mataram Sultan Agung. Atas jasanya Kiai Ageng Gribig dianugerahi putri adik sinuhun bernama Raden Ayu Mas sebagai istrinya," ujarnya.

Selain itu, dia juga diberi kebebasan untuk memilih rumah yang akan ditempati bersama keluarganya.

Namun, karena sikap rendah hatinya yang selalu tertanam di dalam dirinya, akhirnya Ki Ageng Gribig memutuskan untuk tetap tinggal di Klaten.

"Hanya saja Ki Ageng Gribig memilih tinggal di Klaten untuk mengerjakan kerja dakwah. Ki Ageng Gribig berhasil menjadikan Jatinom pusat penyebaran Islam di Jawa," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.

Menurut dia, Ki Ageng Gribig memiliki ciri khas dalam berdakwah dan hingga kini selalu dikenang oleh masyarakat di Klaten. Salah satu metodenya yaitu dengan membagikan kue dan sembari mengucapkan kalimat "Ya Qowiyyu" dan seterusnya, sebagai doa untuk meminta kekuatan kepada Allah.

Kemudian, kue itu dikenal dengan nama kue apem, saduran dari bahasa Arab, affan, yang memiliki makna dan filosofi sebagai permohonan ampunan kepada Allah.

Tradisi pembagian kue apem inilah yang kemudian secara rutin dilaksanakan Ki Ageng Gribig, dan kemudian dilanjutkan pula oleh para muridnya dan masyarakat Jatinom sampai sekarang.

Dari penyebutan kata "Ya Qowiyyu" ini pula, tradisi Saparan di Jatinom juga disebut masyarakat dengan nama tradisi "Ya Qowiyyu".

Peringatan Haul pada momen Saparan ini pula, kemudian pada perkembangannya sekaligus dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan seperti kirab budaya, lomba panahan, dan peringatan haul Ki Ageng Gribig. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warisan Budaya Islam di Klaten, Ini Fakta Menarik Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu
Warisan Budaya Islam di Klaten, Ini Fakta Menarik Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu

Tradisi itu berasal dari seorang tokoh syiar Islam di Klaten bernama Ki Ageng Gribig.

Baca Selengkapnya
Cara Berdakwah Sunan Gunung Jati dalam Menyebarkan Islam
Cara Berdakwah Sunan Gunung Jati dalam Menyebarkan Islam

Dalam menyebarkan ajaran Islam, setiap wali memiliki cara tersendiri. Salah satunya adalah Sunan Gunung Jati, yang melakukan dakwah di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Potret Kemeriahan Sebar Apem di Klaten Dihadiri Menteri Jokowi, Hormati Keragaman Tradisi dan Budaya
Potret Kemeriahan Sebar Apem di Klaten Dihadiri Menteri Jokowi, Hormati Keragaman Tradisi dan Budaya

Tradisi penyebaran penganan yang terbuat dari tepung beras tersebut bermula dari Kyahi Ageng Gribig .

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga
Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga

Syekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Bripka Mustaqim Romli, Sering Sadarkan Pelaku Kejahatan dengan Siraman Rohani
Sisi Lain Bripka Mustaqim Romli, Sering Sadarkan Pelaku Kejahatan dengan Siraman Rohani

Anggota Polres Bondowoso ini tak hanya menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Kisah Ki Ageng Tirta dari Grobogan, Punya Karomah Mengubah Desa yang Tandus Jadi Melimpah Air
Kisah Ki Ageng Tirta dari Grobogan, Punya Karomah Mengubah Desa yang Tandus Jadi Melimpah Air

Berdasarkan silsilahnya, Ki Ageng Tirta masih satu keturunan dengan Prabu Brawijaya V

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu

Sosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.

Baca Selengkapnya
Riwayat Habib Ali Kwitang, Keturunan Rasulullah di Betawi yang Membantu Terbentuknya Indonesia
Riwayat Habib Ali Kwitang, Keturunan Rasulullah di Betawi yang Membantu Terbentuknya Indonesia

Soekarno dan Hatta selalu meminta pertimbangan Habib Ali Kwitang terkait kapan waktu dan di mana lokasi yang tepat untuk menentukan proklamasi kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Kisah Raja Airlangga Lolos dari Maut saat Pesta Pernikahan Diserang Musuh
Kisah Raja Airlangga Lolos dari Maut saat Pesta Pernikahan Diserang Musuh

Airlangga dikenal sebagai salah satu raja berpengaruh di Jawa Timur. Ini kisah hidupnya yang jarang dibahas.

Baca Selengkapnya
Cerita Mensos Risma Masih Keturunan Sunan Bungkul
Cerita Mensos Risma Masih Keturunan Sunan Bungkul

Ia mengaku mendapatkan surat dari seorang kiai yang memintanya untuk membenahi makam Mbah Bungkul.

Baca Selengkapnya
Sosok Datuk Mujib Guru Spiritual Soekarno yang Disebut Keramat, Keturunan Raja Sulawesi
Sosok Datuk Mujib Guru Spiritual Soekarno yang Disebut Keramat, Keturunan Raja Sulawesi

Datuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Gurindam Dua Belas, Karya Sastra Melayu Berisi Nasihat Keagamaan dari Pulau Penyengat
Gurindam Dua Belas, Karya Sastra Melayu Berisi Nasihat Keagamaan dari Pulau Penyengat

Karya sastra Raja Ali Haji ini menjadi salah satu warisan nasihat yang masih cukup relevan sampai sekarang.

Baca Selengkapnya