Airlangga Paparkan Tahapan Donor Plasma bagi Penyintas Covid-19
Merdeka.com - Plasma konvalesen atau plasma yang diambil dari darah penyintas Covid-19 dinilai ampuh meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, efektivitas plasma ini bisa mencapai 100 persen.
Sebagai penyintas Covid-19, Airlangga turut mendonorkan plasmanya untuk pasien Covid-19. Dirinya membeberkan serangkaian syarat supaya para penyintas Covid-19 juga mengikuti langkahnya.
"Untuk masyarakat ada pendaftaran online, jadi ada gerakannya, misalnya di Jogja dan lainnya. PMI (Palang Merah Indonesia) juga bisa online," katanya dalam Bincang Editor Liputan6.com: Vaksin dan Donor Plasma Untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (22/1).
-
Siapa yang bisa donor darah? Syarat utama untuk mendonor darah adalah dalam kondisi sehat, berusia minimal 16 tahun (dengan izin orang tua), dan memiliki berat badan minimal 110 pon.
-
Bagaimana persiapan donor darah? Salah satu cara untuk mempersiapkan tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen yang dapat meningkatkan kadar darah.
-
Kapan waktu yang tepat untuk donor darah saat puasa Ramadhan? Waktu yang tepat itu adalah usai berbuka puasa.
-
Kapan bisa donor darah lagi? Anda perlu menunggu 56 hari sebelum dapat mendonorkan darah lagi agar tubuh bisa mengganti sel-sel yang hilang.
-
Kenapa donor darah butuh persiapan? Donor darah merupakan tindakan mulia yang berpotensi menyelamatkan kehidupan orang lain. Namun, penting untuk mengetahui bahwa persiapan sebelum melakukan donor darah sangat krusial demi menjaga kesehatan tubuh.
-
Kapan waktu terbaik untuk donor? 'Sebaiknya, mulailah mengonsumsi suplemen ini minimal tiga hingga enam bulan sebelum donor darah,' kata Helmin dalam diskusi media Pentingnya Peran Zat Besi dalam Mendukung Gerakan Keseharian Wanita di Jakarta baru-baru ini.
Lanjutnya, penyintas yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 dalam rentang waktu 2 pekan hingga 3 bulan dapat mendaftarkan dirinya untuk donor plasma konvalesen. Setelahnya, akan dilakukan serangkaian tes untuk memastikan kondisi tubuh penyintas layak donor atau tidak.
Jika sudah dinyatakan layak, maka penyintas bisa melakukan donor di hari yang ditentukan. Untuk pengambilan 400-500 cc darah, kata Airlangga, dirinya butuh waktu 45 hingga 50 menit.
"Sebagian besar pendonor adalah pria, bagi yang wanita itu yang belum pernah melahirkan," ujarnya.
Airlangga bilang, dari 10 orang calon pedonor, hanya 2 yang dinyatakan layak mendonorkan plasmanya. Padahal, permintaan di lapangan sangat tinggi.
"Dari 1 orang yang donor, yang antre 80 orang (pasien). Sangat kurang. Oleh karenanya, gerakan ini harus didorong, kalau dari penyintas ini 10 persen di atas 74 ribu donor itu sudah memenuhi target PMI," lanjutnya.
"Kapasitas PMI targetnya sebulan 5.000, sekarang baru 1.000, harus naik 500 persen. Setahun 60 ribu. Jadi pas harusnya, karena plasma ini sangat kunci bagi mereka yang perawatan," tuturnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapkan tubuh Anda sebelum melakukan donor darah dengan mengikuti lima tips dari Dr. Helmin Silalahi.
Baca SelengkapnyaPMI menargetkan pengumpulan 5.000 kantong darah, yang merupakan peningkatan dari capaian tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBerapa banyak darah yang harus didonor? Apa manfaatnya untuk kesehatan? Simak melalui penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan donor darah ini bertempat di Gedung PMI Kabupaten Kampar.
Baca SelengkapnyaKegiatan donor darah diikuti personel Polri, TNI, wartawan dan PNS Polri
Baca SelengkapnyaDonor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa, namun keamanan dan kesehatan pendonor dan penerima darah harus selalu menjadi prioritas.
Baca SelengkapnyaNormalnya permintaan pembuatan SKCK oleh masyarakat hanya 60 hingga 100 orang per harinya. Namun kini mencapai 300 orang per hari.
Baca Selengkapnya