Ajudan perwira gadungan menipu warga Sukabumi puluhan juta rupiah
Merdeka.com - Derry Radian (44) warga Kelurahan Keramat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, ditangkap karena menipu puluhan warga dengan mengaku sebagai ajudan Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri Sukabumi.
Dalam aksinya, Derry menggunakan modus bisa memasukkan warga menjadi anggota polri atau pun bekerja di lingkungan Setukpa Polri Sukabumi.
"Tersangka berinisial ED alias Derry Radian (44) warga Kelurahan Keramat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Tersangka kami tangkap di rumahnya pada Rabu, (18/5)," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Joni S Nugraha di Sukabumi, Rabu (18/5), dikutip dari Antara.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Apa saja modus penipuan lowongan kerja? Ingat, pemberi kerja yang resmi tidak akan meminta pembayaran apa pun selama proses perekrutan. Jika ada yang meminta biaya perekrutan, deposit, atau biaya wawancara maka waspadalah. Sebab, ini seringkali merupakan modus penipuan loker palsu.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa modus baru penipuan lowongan kerja? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku. 'Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu,' terangnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Joni menjelaskan, setiap warga yang ingin bekerja dan menjadi polisi dipungut uang berkisar Rp 4 juta hingga Rp 10 juta. Untuk mengelabui korbannya, tersangka kerap menggunakan baju safari dan topi bertuliskan pembina serta membawa pistol mainan.
Bahkan, tubuhnya juga seperti seorang perwira polri sehingga calon korbannya kerap percaya. Awalnya tersangka meminta uang Rp 100 juta, tetapi untuk uang muka harus memberikan Rp 4 juta hingga Rp 10 juta.
"Kepada korban, tersangka mengaku berpangkat Komisaris Polisi. Hingga saat ini kami masih mengembangkan kasus ini dan diduga masih banyak korbannya," ujarnya.
Joni mengatakan, modus yang dilakukan tersangka untuk mengelabui korbannya adalah dengan cara membawa korban ke lingkungan Setukpa Polri yang berada di Kecamatan Gunungpuyuh. Saat korban lengah pelaku melarikan diri dengan kendaraan roda empatnya.
"Tersangka kami jerat pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," kata Joni.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus yang menjerat anak petani terkait penipuan untuk masuk anggota Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejumlah harta warisan AH lenyap setelah digondol oleh polisi gadungan tersebut, yang juga mengaku sebagai anak seorang Brigjen Polisi.
Baca Selengkapnya