Ajudan Sambo Jelaskan Keberadaan Ricky Rizal & Kuat Ma'ruf Usai Brigadir J Ditembak
Merdeka.com - Terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf kembali menjalani persidangan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Di persidangan kali ini, saksi Adzan Romer menceritakan keberadaan Ricky dan Kuat saat penembakan terhadap Brigadir J terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Romer mengaku awalnya sedang berada di luar rumah dan tidak melihat keberadaan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf saat suara tembakan terdengar.
"Karena saudara belakangan pas masuk. Setelah masuk?" tanya hakim di PN Jaksel, Rabu (9/11/2022).
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa saksi dalam praperadilan Firli Bahuri? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dihadirkan sebagai saksi dalam sidang gugatan praperadilan yang diajukan Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang mengajukan permohonan menambah saksi? 'MK menerima surat yang menyampaikan (permintaan saksi) lebih dan itu disepakati MK berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH),' Fajar menandasi.
-
Bagaimana MK menentukan komposisi saksi? 'Mau komposisinya seperti apa, diserahkan kepada pihak-pihak itu, yang penting jumlahnya 19 atau tidak lebih dari 19, mau ahlinya 9 saksinya 10 boleh. Mau ahlinya 5 saksinya 14, boleh,' ungkap Fajar.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
"Bertemu Pak FS, baru Ricky," jawab Romer.
"Ricky ini posisinya dekat korban tuh? Di dalam kan saudara sudah masuk nih, udah masuk, coba itu, Kuat udah di dalam juga?" tanya hakim.
"Ada Yang Mulia," jawab Romer.
"Kuat ada, Ricky ada, Richard ada?" kata hakim.
"Ya Yang Mulia," jawabnya.
Romer mengaku sempat bertanya perihal kondisi mengenaskan Brigadir J di dalam rumah tersebut kepada terdakwa Bharada E. Dia juga melihat jasad Brigadir J tertelungkup berlumuran darah di samping tangga.
"Saya reflek Bang, sambil menunjuk Bang Yos si korban itu," kata Romer mengulang jawaban Bharada E kala itu.
Hakim Minta Peragakan Posisi Para Ajudan dan Kuat Maruf
Hakim kemudian meminta para saksi berdiri dan memperagakan kembali situasi keberadaan mereka di rumah Duren Tiga saat peristiwa pembunuhan Brigadir J.
"Korban di mana?" tanya hakim.
"Korban dekat tangga, jadi di sini ada tangga di situ korban. Om Kuat dekat tangga tapi agak jauh Yang Mulia, di dekat kolam ikan yang ada di dalam rumah," jawabnya.
"Lalu si Ricky?," sahut hakim.
"Saya dari dapur lalu ketemu Bang Ricky Yang Mulia. Saya tanya ada apa, tidak dijawab, saya lihat jenazah di situ Yang Mulia, melihat almarhum tergeletak lalu saya maju ke sini. Saya awalnya bertanya kepada Richard, ada apa Chad? Tapi karena saya juga takut Pak, jadi saya berubah haluan seperti ini pak (membalikkan badan), jadi saya bisa melihat semua orang di sini Pak, karena saya belum tahu di dalam terjadi apa," jawab Romer.
"Ketika masuk, apa yang dilakukan Ricky sama si Kuat?," tanya hakim.
"Berdiri aja Pak," jawabnya.
"Memperhatikan korban?" tanya hakim lagi.
"Berdiri aja Pak, pas saya masuk, saya tatapan dengan Bang Ricky, jadi saya sempat kontak, 'ada apa bang?', seperti itu," jawab Romer.
"Terus mereka?" sahut hakim.
"Habis itu saya masuk, saya langsung nyamperin Richard karena saya nyari Ibu, karena pas Bapak keluar itu bilang 'Ibu menunggu di dalam', jadi saya sambil mengarah ke kamar Ibu, saya dengar Ibu nangis dari luar, tapi saya tidak melihat Ibu di dalam, saya cuma dengar suara nangis saja," jawab Romer.
"Nangisnya karena apa? Apakah karena si korban meninggal atau apa, atau ada alasan lain?," tanya hakim.
"Tidak tahu Yang Mulia," jawabnya.
Tidak lama kemudian, kata Romer, terdakwa Ferdy Sambo kembali masuk ke dalam rumah dan memintanya ikut.
"Kemudian saya masuk ke dalam, saya bertemu dengan Richard, saya tanya Richard, 'ada apa?', jawabnya, 'saya reflek, Bang'. Setelah itu, Bapak Ferdy Sambo masuk, di situ dia (bilang) 'mohon ikut saya'. Bapak FS (bilang) 'mohon ikut saya', sambil berkata 'kalian tidak bisa jaga Ibu'. Setelah itu Pak FS masuk ke dalam, jemput Ibu, saya mendahului keluar, terus Pak FS keluar bersama Ibu, kemudian disusul dengan Bang Ricky keluar juga," kata Romer.
"Sampai di luar, saya mendengar, ada perintah dari Pak FS kepada Bang Ricky untuk mengantarkan Ibu kembali ke Saguling," sambungnya.
Setelah terdakwa Ricky Rizal mengantarkan Putri Candrawathi ke Rumah Saguling dan kembali lagi ke kediaman Duren Tiga, Romer mengaku diperintahkan Ferdy Sambo kembali ke Rumah Saguling untuk berjaga.
"Pada saat saudara dikumpulkan oleh saudara Ferdy Sambo bersama saudara Prayogi, bersama Richard, ada terdakwa Kuat Ma'ruf di situ?," tanya hakim.
"Seingat saya ada Yang Mulia," jawab Romer.
"Apa yang disampaikan Ferdy Sambo pada saat itu?," tanya hakim.
"Bagaimana kalau ini terjadi kepada anak, istri, atau keluarga kalian? Richard, kamu akan saya bela, walaupun pangkat dan jabatan taruhannya," jawab Romer menirukan pernyataan Ferdy Sambo.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaKomarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo Cs dijebloskan ke Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTerpidana yang menjalani pemeriksaan adalah Jaya dan Eko Ramdhani.
Baca SelengkapnyaKristomei menjelaskan pihaknya akan proaktif dalam menindaklanjuti laporan pengaduan terhadap Koptu HB.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut telah menetapkan tiga tersangka pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu. Mereka adalah RAS, YT, dan B.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaAda 63 adegan dilakukan dua anggota polisi dalam rekonstruksi tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota yang kala itu dijatuhkan sanksi etik karena terseret kasus Ferdy Sambo telah menjalani masa hukumnya
Baca Selengkapnya