Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ajudan Ungkap Titipan Kontraktor Disimpan di Ruang Kerja Nurdin Abdullah

Ajudan Ungkap Titipan Kontraktor Disimpan di Ruang Kerja Nurdin Abdullah Para saksi diambil sumpahnya di Pengadilan Tipikor Makassar. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ajudan Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri mengakui menerima titipan dari sejumlah kontraktor. Dia menaruh titipan tersebut di ruang kerja dan kamar rumah jabatan (rujab) gubernur.

Keterangan itu disampaikan Syamsul saat menjadi saksi sidang perkara dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret Nurdin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Kamis (7/10

Dalam sidang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Syamsul soal sejumlah nama kontraktor yang memenangkan proyek di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Sejumlah nama kontraktor disebutkan JPU seperti Andi Kemal, Tiaw Kwan Sakti Rudy Moha, Jhon Theodore, Petrus Yalim, Hj Indar, Robert Wijoyo dan Imelda Obey.

Orang lain juga bertanya?

"Kenal Petrus Yalim, Tiaw, Andi Kemal, Imelda (Obey), Jhon Theodore, Ferry Tanriadi, Agung Sucipto, Yusuf Rombe?" tanya JPU Ronald Worotikan.

Syamsul mengaku mengenal sejumlah nama yang disebutkan. Dia mengaku tidak mengenal sosok Yusuf Rombe dan Hj Indar.

"Yusuf Rombe saya tidak kenal. Hj Indar, saya tidak kenal," ucapnya.

Usai dicecar soal nama-nama itu, Syamsul ditanya soal titipan dari sejumlah kontraktor berdasarkan pesanan dari Nurdin Abdullah. Dalam sidang, sejumlah kontraktor disebutkan memberi titipan untuk Nurdin Abdullah, yakni Ferry Tanriadi, Robert Wijoyo, dan Haeruddin.

"Apakah saksi kenal Robert Wijoyo? Apakah dia pernah datang ke rumah jabatan Pak Nurdin?" tanya JPU KPK.

"Saya tahunya cuma Robert Pak, dari setahu saya dia seorang kontraktor. Dia pernah datang ke rumah jabatan bertemu dengan Bapak, setelah itu saya diminta untuk menemui Pak Robert," kata dia.

Dalam pertemuan dengan Robert, Syamsul mengungkapkan bahwa Robert akan menitipkan sesuatu untuk Nurdin Abdullah. Usai pertemuan tersebut, Syamsul mengungkapkan anak buah Robert menghubunginya.

"Ada anggotanya Pak Robert yang menghubungi saya. Pada saat itu ketemu sama anggotanya Pak Robert di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan dan bilang ini ada titipannya Pak Robert untuk Pak Nurdin," kata dia.

Dalam pertemuan itu, anggota Robert memberikan satu kardus kepadanya. Ia menduga paket titipan tersebut berisi uang karena dikemas dengan rapi.

"Setelah itu saya lapor ke Bapak. Bapak sampaikan simpan saja di rumah jabatan dan saya simpan di kamar," tuturnya.

Selain dicecar soal titipan dari Robert Wijoyo, Syamsul juga ditanyakan soal titipan dari kontraktor bernama Haeruddin yang diduga berisi uang sebesar Rp1 miliar. Syamsul mengungkapkan pada awal 2021 dirinya diminta oleh Nurdin Abdullah untuk menemui Haeruddin.

"Saya hubungi beliau dan bertemu di Jalan Pettarani. Di situ saya menerima kardus," bebernya.

Pada saat menerima kardus itu, Syamsul mengaku tidak mengetahui pasti isinya karena tidak berani membukanya. Usai menerima kardus itu, dia langsung melapor kepada Nurdin Abdullah.

"Bapak bilang simpan di ruang kerja," ucapnya.

Selain itu, Syamsul Bahri juga dicecar soal titipan diduga uang sebesar Rp2,2 miliar dari seorang kontraktor dan juga sebagai Bendahara DPW Partai NasDem Sulsel, Ferry Tanriadi. Syamsul Bahri mengaku mendapatkan perintah untuk menemui Ferry di kediaman pribadinya di Jalan Boulevard, Makassar.

"Pak Ferry sampaikan ini ada titipan. Tapi tidak disebutkan secara rinci," ujarnya.

Mendapatkan penjelasan itu, JPU KPK meminta Syamsul Bahri untuk mengingat kembali kata-kata Ferry soal titipan tersebut. JPU KPK menyebut dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Syamsul menyebutkan Ferry menitipkan uang Rp2,2 miliar.

"Iya, ada disebutkan titipan dana Rp 2,2 miliar untuk Pak Nurdin," bebernya.

Syamsul mengaku dirinya baru mendapatkan titipan tersebut dua hari berikutnya. Saat itu, dia berkomunikasi dengan orang kepercayaan Ferry.

"Saya tidak ketemu, mungkin orangnya atau sekuritinya dan sepertinya dia sudah menunggu saya. Titipannya sudah dikemas dalam kardus, cuma lebih besar," kata dia.

Setelah mendapatkan titipan itu, Syamsul melapor ke Nurdin Abdullah. Dia mengaku titipan dari Ferry dirinya simpan di ruang kerja rumah jabatan Gubernur Sulsel.

Selain itu, Syamsul juga mengaku menerima titipan amplop berwarna cokelat yang diduga berisi uang dolar Singapura. Amplop itu, kata Syamsul, dari seorang kontraktor bernama Nawardi Bin Pakki.

"Saya serahkan besok paginya ke Pak Nurdin, karena waktu itu sudah malam. Amplopnya terbuka sedikit dan ada lembaran berwarna merah seperti uang dolar Singapura," bebernya.

Sementara itu, JPU KPK Zaenal Abidin mengungkapkan setidaknya ada paket diduga uang total senilai Rp3,5 miliar dari sejumlah kontraktor. Zaenal mengatakan uang itu akan ditukarkan dengan uang baru melalui Kepala Cabang Bank Mandiri Panakkukang.

"Ya itu kan akumulasi dan itu masih dalam kardus. Makanya dalam persidangan akan kita ungkap semua," tuturnya.

Zaenal merinci uang hampir Rp3,5 miliar tersebut berasal dari Haeruddin sebesar Rp1 miliar, Ferry Tanriadi sebanyak Rp2,2 miliar, dan Nawardi Bin Pakki sebesar SGD200 ribu.

"Yang Robert ini belum tahu, karena belum dibuka kardusnya," ucapnya.

Sekadar diketahui, dalam dalam sidang ini, JPU KPK menghadirkan enam orang saksi, di antaranya eks Kabiro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel, Sari Pudjiastuti, dua ajudan Nurdin Abdullah yaitu Syamsul Bahri dan Salman Natsir, serta tiga pegawai Bank Mandiri wilayah Makassar.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Dibongkar KPK Kode-kode Rahasia Transaksi Korupsi Gubernur Kalsel 'Paman Birin'
VIDEO: Dibongkar KPK Kode-kode Rahasia Transaksi Korupsi Gubernur Kalsel 'Paman Birin'

Kode-kode rahasia yang dipakai menggunakan foto wajah 'Paman Birin' dan ' atlas'.

Baca Selengkapnya
Mantan Anak Buah Ngaku Pegang Gaji SYL Selama Jabat Gubernur Sulsel, Ajudan Setiap Saat Bisa Ambil di Tas
Mantan Anak Buah Ngaku Pegang Gaji SYL Selama Jabat Gubernur Sulsel, Ajudan Setiap Saat Bisa Ambil di Tas

Pengakuan mantan anak buah itu disampaikan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap dan pemerasan dilakukan SYL selama menjadi Menteri Pertanian.

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Ruang Kerja Gubernur Kalsel Usai OTT 4 Pejabat Dinas PUPR
KPK Geledah Ruang Kerja Gubernur Kalsel Usai OTT 4 Pejabat Dinas PUPR

Hingga pukul 14.35 WITA, terlihat penyidik KPK berkomunikasi dengan beberapa pejabat Pemprov Kalsel yang berada di ruangan tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Misteri 'Atlas' Kode Rahasia Kasus Suap Gubernur Kalsel Paman Birin yang Diciduk KPK
VIDEO: Misteri 'Atlas' Kode Rahasia Kasus Suap Gubernur Kalsel Paman Birin yang Diciduk KPK

Ada kode rahasia dalam transaksi korupsi Gubernur Kalsel

Baca Selengkapnya
Curhat Saksi Kebingungan Bikin SPJ Gara-Gara Ulah SYL Peras PNS Kementan
Curhat Saksi Kebingungan Bikin SPJ Gara-Gara Ulah SYL Peras PNS Kementan

SYL memeras PNS Kementan yang uangnya digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Gubernur Sahbirin Noor Tersangka Suap Usai OTT di Kalsel, Langsung Ditahan
KPK Tetapkan Gubernur Sahbirin Noor Tersangka Suap Usai OTT di Kalsel, Langsung Ditahan

Penetapan tersangka dilakukan KPK setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan sejumlah orang ditangkap saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Minggu (6/10) lalu.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara dan Deretan Barang Bukti Ditemukan Terkait Kasus Suap yang Seret Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
Duduk Perkara dan Deretan Barang Bukti Ditemukan Terkait Kasus Suap yang Seret Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Selain Sahbirin, ada enam orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Rumah Ketua Gerindra Maluku Utara Terkait Kasus Suap Abdul Gani Kasuba
KPK Geledah Rumah Ketua Gerindra Maluku Utara Terkait Kasus Suap Abdul Gani Kasuba

KPK menggeledah kediaman Ketua DPD Partai Gerindra Maluku Utara (Malut) Muhaimin Syarif pada Kamis, 4 Januari 2023.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Korupsi Berjemaah Seret Gubernur Kalsel: Kode Rahasia hingga Duit Miliaran Berkoper-koper
Fakta-Fakta Korupsi Berjemaah Seret Gubernur Kalsel: Kode Rahasia hingga Duit Miliaran Berkoper-koper

Selain Sahbiri, KPK juga menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka. Di antaranya ada pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel.

Baca Selengkapnya
Rumah Pribadi Mentan Syahrul Yasin Limpo di Makassar Dijaga Polisi Bersenjata Lengkap, Ada Apa?
Rumah Pribadi Mentan Syahrul Yasin Limpo di Makassar Dijaga Polisi Bersenjata Lengkap, Ada Apa?

rumah Mentan Syahrul di Perumahan BPH Makassar sudah lama tidak pernah ditinggali sejak menjabat sebagai Gubernur Sulsel.

Baca Selengkapnya
Cerita Saksi Berikan 4 Ribu Dollar ke Anak Buah SYL
Cerita Saksi Berikan 4 Ribu Dollar ke Anak Buah SYL

Kata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.

Baca Selengkapnya
Terbongkar, SYL Gaji ART di Makassar Rp35 Juta Hasil Patungan Pegawai Kementan
Terbongkar, SYL Gaji ART di Makassar Rp35 Juta Hasil Patungan Pegawai Kementan

SYL Gaji ART di Makassar Rp35 Juta Hasil Patungan Pegawai Kementan

Baca Selengkapnya