Akademisi se-Jawa Barat deklarasikan antiradikalisme
Merdeka.com - Pimpinan perguruan tinggi swasta dan negeri di Jawa Barat mendeklarasikan gerakan antiradikalisme. Kalangan akademisi ini sepakat menjunjung tinggi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semangat Bhineka Tunggal Ika, untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Deklarasi dilakukan di Aula Graha Sanusi, Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (14/7). Hadir dalam deklarasi itu Menkominfo Rudiantara, Menristekdikti Mohamad Nasir, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Gautama Wiranegara, dan 44 perwakilan pimpinan kampus masing-masing.
"Lewat kampus ini sebagai benteng pertahanan di dunia pendidikan, maka deklarasi dilakukan sebagai agen-agen antiradikalisme," kata Mohamad Nasir.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Bagaimana mahasiswa berperan dalam menjaga kondusivitas Pemilu? “Saya minta mahasiswa berperan, jangan baperan. Keamanan adalah kesepakatan, bukan kebutuhan. Mari kita berfikir dan berperasaan yang positif,“ ujarnya.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
Dia menyatakan, rektor selaku penanggung jawab terbesar di lingkungan kampus harus bisa terus mengawasi paham-paham yang hanya akan menghancurkan NKRI.
Menkominfo Rudiantara menyatakan hal sama. Dari 259 juta rakyat Indonesia, pemerintah harus bisa memitigasi gerakan-gerakan radikalisme sekaligus mencegahnya. Lingkungan kampus juga harus bisa melakukan pencegahan berkembangnya paham radikalisme dengan menekankan pentingnya kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sesuatu hal yang berkaitan dengan terorisme bagaimana kita memitigasi menghilangkan dari 259 juta masyarakat Indonesia, yang memang masih ada satu dua-nya yang harus dikasihkan pemahaman," imbuhnya.
Dengan deklarasi ini, harapannya dunia kampus yang diisi generasi muda bisa menunjukkan jiwa nasionalisme. Ada beberapa poin deklarasi yang dibacakan langsung Rektor ISBI Een Herdiani di hadapan seratusan mahasiswa yang hadir ini. Berikut empat poinnya :
Memperhatikan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini secara khusus membangun radikalisme dan terorisme, dengan ini kami menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Kami berpegang teguh pada posisi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan Pandangan hidup bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan semangat Bhineka Tunggal Ika.
2.Kami bertekad mempersiapkan dan membentuk generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, demokratis, jujur, berkeadilan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai, etika akademik, hak asasi manusia, kemajemukan, kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa yang berwawasan Nusantara.
3.Kami menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi dan / atau berafiliasi dengan gerakan radikalisme, terorisme, dan / atau organisasi kemasyarakatan / organisasi politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan.
4. Kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran paham dan / atau gerakan radikalisme, terorisme dan / atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaDeklarasi itu bertajuk 'Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali'.
Baca SelengkapnyaKampus memiliki kebebasan akademik untuk menyuarakan pandangan mereka.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Kejati Banten bertindak netral dan tegas dalam menegakkan hukum di Provinsi Banten, terutama terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, mengatakan ada intimidasi yang diterima civitas akademika UI.
Baca SelengkapnyaSaat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca Selengkapnya