Akankah Setya-Fadli terjungkal dari pucuk pimpinan DPR karena Trump?
Merdeka.com - Kehadiran Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, dalam jumpa pers salah satu kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald John Trump, dinilai telah melecehkan harkat dan martabat Indonesia. Meski keduanya berdalih hanya kebetulan bertemu, tetapi sebagai pimpinan DPR dan diperkenalkan kepada publik AS oleh Trump, hal itu dinilai telah melanggar etika jabatan sebagai pimpinan parlemen.
Tak hanya memberikan kritik, sejumlah anggota DPR bahkan melaporkan keduanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), dan meminta mereka dicopot dari kursi pimpinan DPR RI dengan tuduhan melanggar etika jabatan DPR.
Menurut pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, kemunculan Setya dan Fadli dalam acara itu memberi kesan kuat adanya dukungan bagi Trump. Hal itu, kata dia, tentu saja sangat tidak pantas dan menjadi pertanyaan kenapa keduanya nekat hadir dalam acara tak tercantum dalam agenda kunjungan.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
"Saya menilai kehadiran keduanya tak pantas karena kegiatan Donald Trump adalah aktivitas politik. Sebagai aktivitas politik, peran simbol menjadi sangat penting. Kehadiran mereka membawa pesan simbolik dukungan keduanya bagi Donald Trump," kata Lucius ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, kemarin.
Bagi Lucius, sorotan negatif publik atas keberadaan keduanya dalam acara Donald Trump justru menjadi suatu pertanyaan serius. Masyarakat, kata dia, tentu saja tidak akan mempersoalkan hal itu jika saja Setya tidak diperkenalkan sebagai Ketua DPR RI oleh Trump.
"Nah masalahnya, mereka berada dalam ruangan konferensi pers dengan atribut yang diumumkan secara gamblang bahwa Setya Novanto adalah pejabat publik dari Indonesia," ujar Lucius.
Agenda pimpinan DPR ke AS menurut Lucius tentu bukan buat menghadiri acara Donald Trump. Meski capres yang terkenal lugas itu menanamkan modalnya di Indonesia, keberadaan Setya dan Fadli juga dinilai Lucius sebagai sebuah pelanggaran etika jabatan yang sangat serius.
"Setnov CS menggadaikan rakyat ketika bertindak atas nama rakyat, untuk sesuatu yang tidak berkaitan dengan kepentingan rakyat. Jika mereka berdalih dengan mengacu pada fungsi diplomatis maka juga tetap melanggar etika ketika agenda tidak dijadwalkan secara resmi," ujar pria kelahiran Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini.
Saat ini, kasus kehadiran Setya dan Fadli dalam acara Trump dinilai sebagai pelanggaran kode etik oleh sejumlah anggota DPR. Mereka meminta keduanya dicopot dari jabatan sebagai ketua dan dan wakil ketua DPR. Hal yang sama dijelaskan Lucius. Kata dia, jika keduanya harus lengser dari jabatan sebagai pemimpin di DPR, hal itu tentu saja berdasarkan hasil penyidikan MKD.
"Kini sudah ada yang melapor ke MKD. Tugas MKD selanjutnya yang akan menguji kasus ini. Jika MKD menilai dugaan pelanggaran etis, maka bisa saja mereka yang hadir dalam konferensi pers Donald Trump akan direkomendasikan untuk dipecat. Tinggal parpol yang mengeksekusinya," lanjut Lucius.
Hal yang sama dikemukakan pengamat politik dari Lingkar Mardani, Ray Rangkuti. Menurut Ray, Setya, Fadli, dan para pejabat yang hadir dalam acara konferensi pers Trump pada nyatanya telah melanggar kode etik jabatan. Meski demikian, Ray menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada MKD apakah keduanya dicopot atau tidak dari jabatan mereka.
"Saya enggak pikir ke arah situ (digeser), tapi sebagai ketua pimpinan DPR layak enggak disebut? Dalam kode etik kan mereka harus jaga. Nah tinggal diselidiki di MKD," kata Ray.
Hal ini juga sangat disayangkan Ray. Sebab, kata Ray, Setya justru 'diperkenalkan seadanya' oleh Trump, yang jelas-jelas melecehkan harkat dan martabat Indonesia, tentu saja dilihat sebagai bentuk dukungan bagi capres yang terkenal kontroversial tersebut.
"Kenapa mereka bisa ngelak atau mereka ambil resiko kecil suruh dengan menyuruh Tantowi? Karena keberadaan mereka di tengah Trump itu ditafsir sebagai pendukung. Itu sama kita katakan sebagai dukungan karena keduanya diperkenalkan sebagai pimpinan DPR," ucap Ray. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keributan itu antara Arteria Dahlan dengan Ahmad Sahroni selaku pimpinan rapat.
Baca SelengkapnyaBahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaDeddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaHal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kesal dituding mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca SelengkapnyaSaat hendak duduk, Prabowo sempat menyalami Menko Airlangga Hartarto
Baca SelengkapnyaWacana pertemuan Megawati dan Jokowi terus bergulir pasca Pilpres 2024 selesai
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaPara anggota DPD RI mewakili daerah pemilihan masing-masing sehingga memiliki hak yang sama, termasuk untuk menjadi pimpinan lembaga tinggi negara itu.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan PHPU di Mahkamah Konstitusi sempat berlangsung memanas.
Baca SelengkapnyaIrma Suryani mengkritik tajam sikap PDIP depan Hasto Kristiyanto terkait Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya