Akar masalah belum tercabut, Desmond sebut bakal muncul Santoso baru
Merdeka.com - Ketua Komisi III Desmond Junaidi Mahesa menilai aksi baku tembak yang dilakukan Satgas Tinombala dan menewaskan dua orang, di mana satu antaranya diduga Pimpinan Mujahid Indonesia Timur (MIT) Santoso belum menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia.
"Pertanyaannya, apakah dengan tertembaknya Santoso, teroris di negeri kita selesai atau tidak. Saya lihat tidak selesai juga, karena akan muncul Santoso Santoso lain," kata Desmond di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7).
Dia menilai kemunculan kelompok teroris lain disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena menyebarnya paham radikal di Tanah Air. Dan bisa disebabkan karena ketidakpuasan terhadap tatanan kehidupan di Indonesia.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa Surabaya dipecah jadi dua? Pemecahan dua wilayah Surabaya menjadi Kadipaten Kasepuhan dan Kanoman juga merupakan siasat kolonial Belanda untuk memecah kekuatan Soerabaia.
-
Apa yang terjadi saat Pasopati 2 diserang? Baku tembak selama 1 jam itu berhasil diredam oleh pasukan Pasopati 2. Hingga menjelang pagi hari, mereka melakukan pembersihan di lokasi peperangan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
"Munculnya Santoso Santoso lain karena ada dua hal, yakni paham radikal dan ketidakpuasan. Dengan ketidakpuasan dalam kehidupan dan buat orang pragmatis," tegasnya.
Agar masalah terorisme dapat diatasi, Desmond berharap penanganannya berlandaskan Hak Asasi Manusia (HAM), dan mendahulukan upaya-upaya preventif serta persuasif.
"Penanganan teroris harus dalam konteks memperhatikan HAM, teroris harus ditangani dengan persuasif, berdasarkan kriminal justice system, jangan main klaim," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.
Baca SelengkapnyaMundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam disambut kuat oleh gerakan pro demokrasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, atas aspirasi itu PDIP terus melakukan pencermatan.
Baca Selengkapnya