Akbar Tanjung Kena Peluru Nyasar Saat Razia BNN di Lokalisasi Palembang
Merdeka.com - Seorang anak baru gede (ABG), Muhammad Akbar Tanjung (17) menjadi korban peluru nyasar di dada kiri saat razia Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan di eks lokalisasi Kampung Baru, Palembang. Keluarga berharap kasus ini ditangani serius untuk dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Peluru nyasar itu terjadi saat baku tembak antara petugas dengan sekelompok orang di TKP, Kamis (28/2) malam. Korban yang berada di lokasi tersungkur akibat terkena tembakan di dadanya.
Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Kepala BNN Sumsel Brigjen Jhon Turman Panjaitan mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki pemilik peluru yang bersarang di tubuh korban.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Sebab, saat kejadian terjadi baku tembak antara anak buahnya dengan orang tak dikenal.
"Benar ada korban peluru nyasar, tapi belum tahu kesalahan dari siapa. Kami akan cek terlebih dahulu," ungkap Turman, Jumat (1/3).
"Jika dari kami, kami siap tanggung jawab," ujarnya.
Dijelaskannya, razia itu digelar untuk menyisir tempat-tempat hiburan malam yang diduga digunakan dalam peredaran narkoba. Sebab, pada razia sebelumnya petugas menemukan banyak alat hisap sabu di lokasi namun pemiliknya tidak berada di tempat.
"Saat razia semalam, lokasi itu masih buka. Ternyata ada penolakan oknum-oknum warga sehingga dilepaskan tembakan peringatan, tetapi dibalas tembakan oleh orang tak dikenal," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan korban hendak menuju sebuah warung makan di Jalan Bugis Tanjung Priok, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapat pertolongan di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun tidak lama, korban mengembuskan napas terakhir.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran yang melukai Rifqi itu terjadi di kawasan Pondok Aren, Minggu dinihari (26/11) sekira pukul 04.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka tusuk di dada bahkan pisau masih menancap ketika dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi saat polisi memburu pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaTim Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan sehingga kasus ini bisa segera terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya